Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MotoGP Mandalika: Kesenjangan dan Harapan

1 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 1 Oktober 2024   19:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan semangat kompetisi dan disiplin yang diajarkan dalam dunia balap motor, pesantren bisa menjadi salah satu basis pendidikan yang berkontribusi dalam mengembangkan bakat-bakat muda di Lombok. 

Program pelatihan khusus yang menggabungkan nilai-nilai moral dengan keterampilan praktis di dunia otomotif dapat menjadi jalan bagi santri untuk berkontribusi lebih dalam dunia olahraga modern.

Menghubungkan MotoGP dengan Komunitas Lokal

Selain pengembangan bakat lokal, penting juga untuk memastikan bahwa ajang MotoGP memberikan dampak ekonomi langsung bagi komunitas-komunitas lokal, termasuk pesantren. MotoGP harus menjadi lebih dari sekadar tontonan mewah bagi segelintir orang; ia harus menjadi katalis perubahan sosial yang nyata bagi seluruh masyarakat Lombok.

Jika hal ini dilakukan, maka suatu hari kita mungkin akan melihat tidak hanya nama-nama besar pembalap dunia di lintasan Mandalika, tetapi juga pembalap-pembalap muda dari Lombok yang lahir dan berkembang dari komunitas mereka sendiri. Dengan demikian, MotoGP tidak hanya akan menjadi ajang internasional yang sukses secara ekonomi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda lokal untuk meraih mimpi di dunia balap.

MotoGP Mandalika sudah memberikan dampak positif dalam hal branding dan ekonomi, tetapi tantangan ke depan adalah memastikan bahwa dampak tersebut dirasakan oleh semua kalangan, termasuk pesantren dan komunitas lokal di sekitar sirkuit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun