Dengan semangat kompetisi dan disiplin yang diajarkan dalam dunia balap motor, pesantren bisa menjadi salah satu basis pendidikan yang berkontribusi dalam mengembangkan bakat-bakat muda di Lombok.Â
Program pelatihan khusus yang menggabungkan nilai-nilai moral dengan keterampilan praktis di dunia otomotif dapat menjadi jalan bagi santri untuk berkontribusi lebih dalam dunia olahraga modern.
Menghubungkan MotoGP dengan Komunitas Lokal
Selain pengembangan bakat lokal, penting juga untuk memastikan bahwa ajang MotoGP memberikan dampak ekonomi langsung bagi komunitas-komunitas lokal, termasuk pesantren. MotoGP harus menjadi lebih dari sekadar tontonan mewah bagi segelintir orang; ia harus menjadi katalis perubahan sosial yang nyata bagi seluruh masyarakat Lombok.
Jika hal ini dilakukan, maka suatu hari kita mungkin akan melihat tidak hanya nama-nama besar pembalap dunia di lintasan Mandalika, tetapi juga pembalap-pembalap muda dari Lombok yang lahir dan berkembang dari komunitas mereka sendiri. Dengan demikian, MotoGP tidak hanya akan menjadi ajang internasional yang sukses secara ekonomi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda lokal untuk meraih mimpi di dunia balap.
MotoGP Mandalika sudah memberikan dampak positif dalam hal branding dan ekonomi, tetapi tantangan ke depan adalah memastikan bahwa dampak tersebut dirasakan oleh semua kalangan, termasuk pesantren dan komunitas lokal di sekitar sirkuit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H