Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Pengasuh Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat Palembang

Jurnalis, Dosen UIN Raden Fatah Palembang, dan sekarang mengelola Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Rahmat Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan, Izinkan Saya Korupsi Dana Masjid Sebentar Saja

1 September 2022   08:00 Diperbarui: 1 September 2022   08:02 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pixabay.com

Cerpen Imron Supriyadi

Tanjung Agung -- Muaraenim, 2010. 

Satu kali Amn (36) nama inisial teman saya, kebetulan dipercaya oleh Pengurus Masjid Al Hikmah menjadi bendahara.

Pilihan pengurus masjid menunjuk Amn sebagai bendahara, karena Amn, selain karena putra kiai ternama di kampung, Amn juga dinilai sebagian warga sebagai orang jujur.

Menurut warga, tidak mungkin Amn akan menyelewengkan dana masjid, walau serupiah-pun. Apalagi Amn adalah putra kiai yang selama ini menjadi guru mereka di kampung itu. Benar saja, dalam dua tahun terakhir tidak ada persoalan.

Tapi di tahun berikutnya, saat saya sempat satu tim dalam kegiatan penyuluhan agama di Tanjung Agung, persoalan muncul. Tanpa sepengetahuan warga, Amn  menggunakan dana masjid. Ada sekitar Rp. 2 juta rupiah. Katanya untuk membiayai isterinya melahirkan. Hanya saya yang diberitahu. Kawan lain tidak ada yang tahu soal ini, meski satu tim.

Secara kebetulan, kami baru saja mencairkan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Muaraenim. Posisi Amn sebagai koordinator kecamatan, sehingga Amn punya kewenangan tanda tangan untuk mencairkan dana pemerintah. Cukup lumayan, ada bantuan Rp 2 juta, sebagai tambahan dana kegiatan dan di Tanjung Agung ketika itu.

Semula uang itu untuk kegiatan penyuluhan dana tambahan anggaran hadiah dalam lomab anak TK Al-quran. Tapi di pekan menjelang rencana program berjalan, warga yang sebagian pengurus masjid, melakukan pergantian kepengurusan Masjid Al-Hikmah. Sialnya, Amn tidak lagi dipercaya sebagai bendahara masjid. Tak jelas apa alasannya. Tapi dugaan saya, ada warga yang sudah mengendus ketidakberesan tata kelola keuangan masjid yang selama ini dipegang Amn.

Kontan saja, Amn ketika itu jadi blingsatan. Amn, benar-benar takut ketahuan warga karena telah menggunakan dana masjid tanpa seizin mereka. Kali itu, Amn harus buka-bukaan dengan kami. Tidak mungkin Amn dan keluarga besar kiai itu rusak gara-gara Amn ketahuan menggunakan dana masjid untuk biaya isterinya melahirkan.

"Minta tolong, nian duit dua juta ini aku pinjam dulu. Sebab kalu tidak, namaku dan keluarga akan rusak. Aku janji,  duit ini aku kembalikan, dan program tetap akan berjalan sebagaimana rencana. Sekali lagi aku minta maaf, nian," ujar Amn meminta dan memohon kerelaan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun