Meski kalimat terakhir kesannya kelakar, tapi pesan itu benar-benar terekam kuat di ruang batin Alif. Ia masih tidak terima dengan sikap Pak Herman di ruang rehat itu. Kali itu Alif benar-benar tertampar. Sosok senior yang selama ini dihormati, menodai nilai-nilai nurani yang selama ini dikampanyekan setiap rapat dan in-house training.
Sesaat kemudan Alif masuk mushola. Tanpa takbirotul ikrom, Alif tersungkur sujud dan duduk. Tapi kedua tangannya memegang kepalanya yang mendongak.
"Ya, Allah berikan aku kemampuan untuk menahan godaan ini, ya Allah. La haula wala quwwata illa billah...," Alif berkali-kali mengucapkan itu....
Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat - Jalan Seruni - Palembang, 1996-2019