Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Pengasuh Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat Palembang

Jurnalis, Dosen UIN Raden Fatah Palembang, dan sekarang mengelola Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Rahmat Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Wartawan Nabi Palsu

5 Juni 2020   07:22 Diperbarui: 5 Juni 2020   07:25 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski kalimat terakhir kesannya kelakar, tapi pesan itu benar-benar terekam kuat di ruang batin Alif. Ia masih tidak terima dengan sikap Pak Herman di ruang rehat itu. Kali itu Alif benar-benar tertampar. Sosok senior yang selama ini dihormati, menodai nilai-nilai nurani yang selama ini dikampanyekan setiap rapat dan in-house training.

Sesaat kemudan Alif masuk mushola. Tanpa takbirotul ikrom, Alif tersungkur sujud dan duduk. Tapi kedua tangannya memegang kepalanya yang mendongak.

"Ya, Allah berikan aku kemampuan untuk menahan godaan ini, ya Allah. La haula wala quwwata illa billah...," Alif berkali-kali mengucapkan itu....

Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat - Jalan Seruni - Palembang, 1996-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun