Mohon tunggu...
Imronah NurMurtaqiyah
Imronah NurMurtaqiyah Mohon Tunggu... Guru - pendidik PAUd

seorang guru yang mengajar di salah satu lembaga taman Kanak - kanak di Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik pada Anak Usia Dini dengan Media Loosepart

27 November 2023   09:27 Diperbarui: 27 November 2023   09:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK PADA PESERTA DIDIK KELOMPOK B DALAM KEGIATAN LOOSEPART DENGAN BERBAGAI MEDIA DI TK KEMALA BHAYANGKARI 54 Surakarta  TAHUN PELAJARAN 2022/2023 

Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk memudahkan guru dalam menyampaikan pesan atau materi ajar ke anak didik pada proses pembelajaran didalam kelas. Dengan kata lain media pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran. Untuk itu peran media sangat diperlukan terutama pada lembaga pendidikan anak    usia dini. Pendidikan Anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Indonesia, 2006).

Anak memiliki kebutuhan yang merupakan haknya yang harus dipenuhi yaitu bermain. Hal ini urgen untuk kesenangan dan kebahagiaan anak. anak didik dalam mengembangkan kreativitas, imajinasi, kepercayaan diri, kemauan diri, serta kekuatan dan ketrampilan fisik motorik, sosial, kognitif dan emosional sehingga seluruh potensi yang dimiliki anak berkembang. Itulah alasan yang paling pokok penerapan media pembelajarannya berbahan loose part untuk membangun merdeka belajar anak usia dini.

Merdeka belajar merupakan suatu                        terobosan yang dibuat oleh menteri pendidikan, yaitu Nadiem Makariem yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pengertian merdeka belajar yaitu memberikan peluang kepada anak didik untuk melakukan kegiatan belajar. sesuai keinginannya dan kepada seluruh sekolah dimulai dari lembaga pendiidkan anak usia dini sampai ke perguruan tinggi. Selain itu     merdeka belajar juga memberikan kelonggaran        atau meminimalisir                  tugas guru  dalam hal administrasi selain tupoksinya. Guru juga diharapkan dapat lebih kreatif, inovatif dalam mengajar serta mengadakan atau menggunakan media pembelajaran sesuai dengan keadaan lingkungan disekitarnya. Terutama dengan menggunakan bahan loose part. Bahan loose part ini dapat dipasang, dilepas, dibawa sehingga dapat mengelola pembelajaran   menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan  tidakmembosankan.Bagi anak       didik  merdeka belajar memiliki tujuan agar  anak               dapat berfikir tingkat tinggi, logis dan pemikiran        yang luas     terhadap pelajarannya (T. W. P. Prameswari, 2020). Hasil penelitian yang relevan terdapat pada hasil penelitian (Annisa & Febriastuti,202       bahwa        Pendekatan belajar STEAM berbahan loose part dapat meningkatkan potensi yang dimiliki anak usia dini di Abad 21. Karena saat anak menggunakan bahan loose part dalam bermainnya maka anak   bisa       bebas menuangkan ide atau imajinasinya. Hasil penelitian dan analisis data (Hartatik, 2021) dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan  proses belajar    mengajar berbasis steam berbahan loose part melalui kegiatan BDR dapat berhasil dengan baik. Terutama saat bercerita, dengan metode bercerita hal itu merupakan cara guru dalam memberikan stimulus kepada anak didik pada kegiatan sains, Teknologi, Enginering, Art, dan Mathematic, yang merupakan       satu  kesatuan    dalam    mewijudkan tujuan yang ingin dicapai dalam    pembelajaran  yang dilakukan dirumah

  • Perumusan Masalah

Berdasarkan  latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah  dalampenelitian Ini adalah " Bagaimana menerapkan Fisik Motorik pada pembelajaran Loosepart untuk meningkatkan minat belajar pada anak Taman Kanak Kanak Kemala Bhayangkari 54 tahun 2022-2023?"

Hipotesis Masalah

Hipotesis adalah dugaan sementara yang dapat dijadikan jawaban dari suatu permasalahan yang timbul. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian ini adalah "Melalui kegiatan Fisik Motorik baik motorik halus dan kasar pada pembelajaran  Loosepart  dapat meningkatkan minat belajar anak pada peserta didik kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 54 "

Bagi guru

Dapat menambah wawasan dalam meningkatkan pengetahuan guru dalam pengembangan kemampuan fisik motorik halus dan kasar melalui kegiatan Loosepart, dapat menemukan strategi dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan kreatifitas guru dalam membuat media belajar yang menarik dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas dan alam yang dinamakan "loosepart"

Bagi peserta didik

Dapat meningkatkan kemampuan anak dalam motorik halus dan motorik kasar, sehingga anak lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan menambah wawasan tentang memanfaatkan bahan-bahan alam

Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas Pendidikan untuk anak terutama dalam aspek fisik motorik halus dan kasar dan upaya menumbuhkan pembelajaran yang kondusif.

Kajian Teori

Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Carr&Kemmis (McNiff,1991,p2) peneliti Tindakan ada beberapa ide pokok yaitu :

Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri

Peneliti Tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

Penilitian Tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk siuasi Pendidikan.

Tujuan Penelitian Tindakan adalah memperbaiki, dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi Lembaga tempat tersebut dilaksanakan.

Dari keempat ide pokok tersebut dapat kita simpulkan bahwa penelitian Tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utamam, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek.

  • Mils (2000) mendefinisikan penelitian Tindakan sebagai "systematic inquiry" yang dilakukan guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukan informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan Berkelompok

Berasal dari kata kelompok yang artinya kumpulan (orang, hewan, dsb) atau golongan tertentu.

Belajar berkelompok (kooperatif)

Belajar berkelompok adalah: suatu strategi pembelajaran yang melibatkan anak-anak untuk bekerja sama dalam kelompok yang cukup kecil, dan setiap anak dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah

ditentukan dengan jelas, tetapi tidak terus menerus dan supervisi diarahkan secara langsung oleh guru (Cohen:1994).

Manfaat belajar berkelompok :

Meningkatkan perasaan dan harga diri yang positif serta meningkatkan ketrampilan sosial anak.

Meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan tugas kelompok.

Meningkatkan toleransi diantara anak.

Meningkatkan kemampuan berbicara, mengambil prakarsa, membuat pilihan dan mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat.

Rencana Penelitian

Subyek penelitian ini adalah anak-anak Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 54 Surakarta yang berjumlah 20 anak. terdiri dari 11 anak Perempuan dan 9 anak Laki-laki, karena anak-anak pada kelompok B ini memiliki permasalaahan dalam kemampuan Fisik motorik halus dan kasar, maka dilakukan dengan pembelajaran Loosepart.

Tempat penelitian yang peneliti gunakan adalah Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 54 Laweyan,Surakarta tahun Pelajaran 2022/2023. Alasan peneliti memilih tempat ini adalah peniliti mengajar pada tempat tersebut sehingga memudahkan perolehan data dan mempunyai peluang dan waktu yang luas. Selain itu, di TK Kemala Bhayangkari 54 Laweyan belum pernah dilakukan penelitian yang serupa dengan peneliti ini.

Pelaksanaan penelitian adalah Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 54 Laweyan,Surakarta tahun ajaran 2022/2023.

Peneliti ini menggunakan metode peneliti Tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas. Metode penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembalajaran ke tahap bertahap dan terus menerus.

Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan ini diharapkan dalam proses pembelajaran pengembangan tercapai dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun