Nama kue apem sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu, afun/afwan/afuwun, yang memiliki arti maaf/ampunan. Akan tetapi agar lebih mudah diingat dan mudah diucapkan, akhirnya disebutlah dengan apem.
Kue apem dibuat sebagai simbol permohonan maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Nah, kue apem selalu ditambahkan saat mengadakan suatu peringatan kematian atau saat megengan karena masyarakat ingin memohon ampunan.
***
Hal yang membuat saya sangat bersemangat menjelang Ramadhan selain karena Ramadhan dan Sya'ban adalah bulan yang mulia, juga karena adanya tradisi megengan. Sehingga saya bisa memakan kue tradisional yang tidak bisa saya temukan setiap harinya, kecuali jika pergi ke pasar atau ke toko jajanan tradisional.
Meskipun kita bisa membeli kue tradisional di pasar atau toko kue dan membuat kue tradisional kapanpun kita mau, namun rasanya tidak akan begitu istimewa seperti saat mendapatkannya dari megengan. Hal ini karena momen dan makna dari sebuah tradisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H