Mohon tunggu...
IMPALA UB
IMPALA UB Mohon Tunggu... Lainnya - Unit Kegiatan Mahasiswa IMPALA UB

Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya | Kota Malang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Kami di Gunung Lincing 1597 MDPL

8 November 2022   17:26 Diperbarui: 14 Desember 2022   18:07 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kami mempraktikan Navigasi Darat (dok. IMPALA UB)
Saat kami mempraktikan Navigasi Darat (dok. IMPALA UB)

Lalu kami melakukan pengaplikasian materi navigasi darat lagi setelah kurang lebih 3 jam berjalan. Lebih cepat 1 jam dibandingkan rundown kami. Hal ini masuk ke dalam penyesuaian karena tempat kami ini landai dan lebih nyaman digunakan untuk beraktivitas navigasi darat. Dan perjalanan pun terus berlanjut.

Kami terus berjalan, berjalan, dan berjalan hingga kaki sudah terasa hampir lepas. Terlebih lagi perasaan lelah yang mendominasi, sehingga barang bawaan juga ikut terasa memberat. Medan yang semakin susah dan hari yang semakin larut. Pergerakan tim sendiri menyesuaikan seluruh individu, sehingga tidak ada anggota tim yang tertinggal.

Hari sudah maghrib, tetapi kami masih lumayan jauh dari basecamp kami. Keadaan ini diperburuk dengan adanya beberapa anggota tim kami yang mengalami kelelahan luar biasa sehingga memerlukan waktu lebih banyak untuk beristirahat. 

Melihat keadaan ini, koordinator lapangan kami memutuskan untuk menggunakan metode pendakian lift frog yakni terbaginya tim menjadi 2. 1 Tim untuk berjalan dengan tempo normal untuk menyiapkan basecamp, dan tim untuk mengawal kawan kami yang sedang sakit dan membutuhkan tempo yang lebih lambat dalam bergerak.

Walau sempat mbablas atau hampir nyasar, akhirnya tim kami berkumpul menjadi satu di basecamp dan kami langsung bahu membahu menyiapkan basecamp dan makan malam kami. Tidak ada yang terlihat berleha leha karena koordinator lapangan kami dengan tegas mengatur kami supaya cepat dan tepat.

Lauk kami malam itu adalah nasi kangkung dan tempe. Lucunya lagi, porsi kangkung yang disiapkan oleh seksi konsumsi kesehatan sepertinya berlebihan. Terlihat di piring masing2 anggota tim bahwa komposisi nya adalah 60% kangkung, 30% nasi, 5% kuah kangkung, 5% tempe. Sampai ada beberapa anggota tim yang menceletuk syndrom "kelolodan kangkung" saking capeknya mengunyah kangkung.

Setelah itu kami lanjut evaluasi secara keseluruhan kegiatan di hari itu. Dan bapak korlap kami menyuruh kami langsung tidur agar badan kami tidak letih untuk menuju puncak yang menjadi tujuan utama kami.

30 Juli 2022

Pagi datang kembali. Udara yang dingin berkabut dikeluhkan oleh anggota tim kami. Untung saja agenda pertama kami di pagi hari itu adalah senam pagi IMPALA, dimana hal ini sangat membantu dalam mengusir rasa dingin dan kantuk yang senantiasa membayangi kami dari kami pertama kali kami membuka mata. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan masak untuk sarapan. 

Tidak perlu repot, hanya perlu menggoreng telur karena menu kami pagi ini adalah sandwich isi telur selada dan saos. Sangat praktis dan efisiensi waktu. Setelah selesai makan dan membereskan sedikit peralatan makan, kami langsung bergegas memulai perjalanan kami dari basecamp menuju puncak lincing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun