Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Untuk Dihilangkan

4 Mei 2018   18:38 Diperbarui: 4 Mei 2018   22:51 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi, dia hisap rokoknya. Mungkin ini yang terakhir.

"Bagaimana jika aku tak menginginkanmu?" tanyanya.

Mata kami bertemu.

Aku tahu jika tangan kanannya itu ingin mengusap segala hal yang membuat mataku kehilangan binar.

Tetapi ia hanya luluh pada logikanya untuk meninggalkanku cepat cepat.

"Bagaimana bisa kamu seperti itu?"

Pelan, ia rapikan anak anak rambutku yang menutupi dahi. Kemudian dia sentuh bagian bawah telingaku.

Mataku sudah terpejam, aku siap dengan segala hal selanjutnya.

Aku dapat merasakan napasnya dalam jarak sedekat ini. Perlahan dia cium mata kananku.

"Sudah lama sekali kamu tidak memakai giwang, Renjana"

Aku tercekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun