Waktu terus berjalan, masih ingat rasanya saat dulu kau menghancurkanku sebegitunya. Aku tertatih dengan sedikit harap dan tak mengharapkan hari esok sama sekali. Rasanya begitu sakit dan melelahkan, entah percikan apa yang membuatku terus bertahan saat itu. Hingga akhirnya, kini aku bisa mengatakan 'waktu tidak berasa, ya'
Masih teringat jelas raut wajah bahagiamu dalam benakku. Guratan diujung bibir dan mata yang dahulu selalu aku nantikan. Kini, entah kemana aku tak ingin tahu. Masih merindu? tentu saja. 'tapi aku sudah tidak mengharapkannya lagi'
Kamu yang dahulu menemukanku sebagai ruang kosong, akhirnya berhasil mengisi hampir seluruh ruangan dalam diriku.
Kamu yang dahulu sedetik tak ada kabar membuatku kalut, sekarang sudah bodo amat
Kamu yang dahulu berkata tak akan pergi tapi terus menyakiti, sekarang aku tidak peduli
Kamu yang dahulu kutitipkan seluruh hatiku untuk dijaga, justru malah dirusak tanpa ampun
Hubungan kita yang dahulu penuh dengan drama takut ditinggal, kini telah menyisakan hikmah
Kita yang dahulu berpikir bahwa saling sayang, ternyata hanya saling takut ditinggal
Kita yang berharap bisa selalu bersama dan saling membangun, nyatanya hanya saling memborgol dan menahan sayap 'tuk terbang
Aku ingin begini, tapi tak bisa kusampaikan
Kamu ingin begitu, tapi tak bisa kausampaikan