Mohon tunggu...
Immanuel Sembiring
Immanuel Sembiring Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Immanuel Sembiring adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional yang tertarik dan menekuni bidang politik domestik maupun internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksternalitas dalam Implementasi Kebijakan Ekspor Benih Lobster Indonesia Tahun 2020

19 Maret 2024   14:53 Diperbarui: 19 Maret 2024   14:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      Beberapa ahli ekonomi memiliki sejumlah definisi eksternalitas. Ekonom Amerika Serikat bernama Harvey S. Rosen menjelaskan bahwa eksternalitas adalah akibat dari kesatuan kegiatan ekonomi di luar mekanisme pasar. Nicholson Walter mendefinisikan eksternalitas sebagai implikasi aktivitas salah satu aktor ekonomi yang dirasakan oleh pihak lain. Menurut Fisher, eksternalitas adalah dampak kegiatan produksi dan konsumsi yang memengaruhi pelaku ekonomi lain.

      Terdapat beberapa penyebab terjadinya eksternalitas. Eksternalitas disebabkan oleh korelasi kegiatan antara sejumlah agen ekonomi tanpa diperhitungkan melalui sistem penentuan harga secara umum. Eksternalitas terjadi karena diskrepansi atau perbedaan marginal social dan private cost suatu produk. Selain itu, eksternalitas disebabkan oleh dua hal. Pertama, pengaruh tindakan pelaku ekonomi. Kedua, tidak adanya pemberian atau pembayaran kompensasi.

      Secara umum, eksternalitas terbagi menjadi dua yaitu eksternalitas positif dan negatif. Eksternalitas positif merupakan keuntungan yang diterima pihak ketiga atau selain penjual serta pembeli, tanpa direfleksikan dalam penentuan harga. Eksternalitas positif ditandai dengan harga dan keuntungan sosial tambahan (marginal social benefit) atas barang serta jasa mengalami perbedaan. Sementara eksternalitas negatif adalah biaya yang harus dibayar pihak ketiga karena tidak direfleksikan dalam harga pasar. Eksternalitas negatif menunjukkan bahwa harga barang maupun jasa tidak mampu secara sempurna menggambarkan biaya sosial tambahan (marginal social cost). Singkatnya, eksternalitas positif ialah kegiatan ekonomi berdampak positif kepada pihak ketiga. Namun dampak positif tersebut tidak dialokasikan di pasar. Sedangkan eksternalitas negatif merupakan kegiatan ekonomi berdampak negatif terhadap pihak ketiga. Dampak negatif tersebut hanya dialami oleh pihak ketiga, sementara penjual dan pembeli tidak mengalami dampaknya.

      Dalam kasus ekspor benih lobster, eksternalitas menjadi penyebab tingginya biaya produksi oleh masyarakat daripada biaya produksi pengusaha sebagai produsen. Setiap produksi lobster akan menambah biaya sosial karena proses penangkapan mengakibatkan kerusakan lingkungan.  Eksternalitas dalam penjualan lobster menyebabkan ekuilibrium pasar tidak dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, khususnya nelayan penangkap lobster. Nelayan tradisional hanya menerima kerugian akibat kekeliruan implementasi kebijakan pemerintah.

      Berdasarkan klasifikasi eksternalitas, kasus izin ekspor benih lobster Indonesia merupakan bentuk eksternalitas negatif. Kegiatan budi daya lobster Indonesia tahun 2020 masih belum optimal dan hanya sekitar 3,09%. Sedangkan 96,91% nelayan benih lobster lebih banyak melakukan praktik perikanan tangkap pada tahun yang sama atau 2020. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pasokan benih lobster sangat bergantung pada praktik penangkapan. Selain itu, ketersediaan benih lobster juga ditentukan oleh keadaan lingkungan. Oleh karena itu, kebijakan izin ekspor benih lobster Indonesia hanya bersifat baik secara konseptual. Namun secara kenyataan atau implementasi, kebijakan tersebut berdampak buruk dan menimbulkan eksternalitas negatif.

   

DAFTAR PUSTAKA

Rossa, Sherlly dkk. (2021). Kegagalan Pasar di Balik Ekspor Benih Lobster di Indonesia. Jurnal PolGov. 3(1): 1-39.

Kadariah, Siti., Rani Febriyanni., Isnaini Harahap. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Pasar (Market Failure). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 22(2): 926-931.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun