Mohon tunggu...
Immanuella Devina
Immanuella Devina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, UAJY

Communers'19 be a voice, not an echo.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Little Women" (2019): Perempuan, Kebebasan, dan Kasih Sayang

5 November 2021   23:15 Diperbarui: 5 November 2021   23:32 7563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jo menganggap bahwa seorang perempuan tidak harus menikah dan tidak harus memiliki anak. Tidak sampai di situ,  Jo March bahkan menyatakan bahwa menjadi seorang istri adalah hal yang terburuk bagi seorang perempuan. 

Hal ini dapat kita lihat pada scene persiapan pernikahan Meg dan John Brooke. Jo mengatakan bahwa Meg bisa menjadi seorang aktris dibandingkan menikah dengan Brooke. Jo bahkan mengajak Meg untuk kabur yang tentu saja ditolak oleh kakak pertamanya itu.  

Hal yang sama juga terlihat saat Jo menolak pernyataan cinta dari teman masa kecilnya, Laurie. 

Jo bertengkar dengan Laurie. Sumber: IMDb
Jo bertengkar dengan Laurie. Sumber: IMDb

Idealisme dari Jo ini hampir menyerupai pemahaman feminisme radikal libertarian. Tong (2018, h. 46) menjelaskan feminisme radikal libertarian ingin menghapus peran perempuan seperti menjadi seorang ibu, partner seksual, dan lain sebagainya. Perempuan bisa memiliki sifat feminim dan maskulin. 

Jo sendiri memilih menjadi seorang penulis. Pekerjaan yang pada masa itu masih didominasi oleh laki-laki. Karyanya sudah berkali-kali ditolak oleh pihak penerbit dan kritikus. Bahkan ketika karyanya akan dipublikasikan, pihak penerbit, Mr. Dashwood memberikan tawaran royalti yang rendah untuknya. 

Perempuan dan Kasih Sayang 

Di balik tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh keempat bersaudara. Film ini mengingatkan kita kembali tentang bagaimana kehadiran kita dapat mengisi kekosongan di hati orang lain. 

Sejak meninggalnya Beth March, Jo mulai menyadari betapa kesepian dirinya. Ia selalu menolak orang lain (khususnya laki-laki) untuk membantu dirinya. 

Hal ini ia refleksikan kepada ibunya bahwa cinta dari seorang laki-laki bukanlah satu-satunya yang dibutuhkan oleh perempuan. Hal ini karena perempuan memiliki jiwa, raga, dan pikiran yang dapat membantu mereka melakukan apa pun. 

Selain itu, film ini menunjukkan bahwa tidak ada peran perempuan yang salah. Mereka bisa menjadi apapun yang mereka mau. Perempuan boleh membentuk keluarga seperti Meg atau menjadi pribadi independen seperti Jo, atau menjadi seorang artis dan juga memiliki teman hidup seperti Amy dan Laurie. 

Akhirnya, Jo mewujudkan impiannya akan kesempatan yang sama dengan mendirikan sebuah sekolah bagi anak perempuan dan laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun