Saya pribadi setuju dengan definisi ini, sebagai pribadi yang tidak asing dengan anime dan manga. Saya melihat banyak sekali talenta-talenta di luar sana yang muncul karena mereka menyukai hal-hal ini. Karya-karya seni luar biasa bahkan sampai analisis-analisis realitas pun diproduksi oleh para otaku atas dasar kecintaan mereka dengan anime ataupun manga.Â
Lagi pula, menyukai sesuatu dan hidup bersamanya bukan lah suatu masalah. Apalagi kesukaan itu membantu hidup seseorang menjadi lebih baik dan bahagia. Anime dan manga sendiri adalah topik yang tidak asing dan selalu asik untuk dibahas.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, N. (2020). Lahirnya Anime Sebagai Budaya Populer. Kumparan.com. Diakses pada 21 Maret 2021.
Hartley, J. (2010). Communication, Culture, and Media Studies: Konsep Kunci. Yogyakarta: Jalasutra.
Heriyanto, A. (2008). Popular Culture in Indonesia: fluid identities in post-authoritarian politics. Routledge : Madison.
Rich. (2016). How I Learned To Stop Worrying and Loving Being Otaku. Answering Questions of Identity and Fandom in Japan and Beyond. Diakses pada 21 Maret 2021.
Ryan, M. (2010). Cultural Studies A Practical Introduction. New Jersey: Wiley-Blackwell
Tsusui, W. M, (2008). Nerd Nation Otaku and Youth Subcultures in Contemporary Japan. Education About ASIA, 13(3). 12-18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H