Hai Kompasianer, perkenalkan nama saya Imelia. Kali ini saya akan membagikan cerita atau pengalaman saya ketika awal mula berinteraksi dan berkenalan dengan dunia teknologi, khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kemudian dampaknya bagaimana yang ditimbulkan dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut, kelebihan dan kekurangannya apa saja, sampai pada upaya yang harus diperbaiki agar teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan manfaat lagi bagi masyarakat. Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk simak cerita saya berikut ini.
Pada mulanya, implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang saya alami ketika saya berumur lima tahun adalah handphone dan komputer yang masih berwujud tabung. Jangankan internet, handphone pun masih menggunakan pulsa pada saat itu. Bentuk dari handphone yang kecil mudah digenggam dengan jenis tombol keyboard ABC, lampu yang biasanya berwarna putih atau kuning , serta dengan antarmuka Comand Line Interface (CLI) menjadi ciri khas tersendiri. Pada saat itu pun para pengguna handphone masih jarang.
Sedangkan untuk perkembangan komputer yang saya alami saat itu masih menggunakan komputer jenis tabung. Komputer sendiri sudah ada sejak tahun 1940an yang berwujud tabung vakum yang hampa udara dan berukuran besar. Selanjutnya pada generasi kedua penggunaan transistor yang berukuran lebih kecil daripada tabung vakum pada generasi pertama. Komputer mengalami perkembangan lagi pada generasi ketiga yang menggunakan integrated circuits
(IC) yang pengoperasiannya lebih cepat dan memiliki kapasitas memori yang cukup besar.
Tidak berhenti di situ saja, komputer mengalami perkembangan lagi dengan penggunaan Large Scale Integration (LSI). Komputer generasi keempat ini menggunakan mikroprosessor berbentuk chip kecil yang berfungsi menjadi memori komputer. Pada saat itu komputer jenis PC mulai berkembang dengan menggunakan Central Processing Unit (CPU) dan sistem operasi berbasis Windows. Perkembangan komputer semakin pesat pada saat itu. Sampai kepada generasi kelima komputer yang menggunakan komponen Very Large Scale Integration (VLSI), yang dapat diimplementasikan sebagai penciptaan robot.
Perkembangan kedua device ini dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang semakin pesat. Saya akan ceritakan satu persatu, mulai dari perkembangan handphone terlebih dulu. Beberapa tahun kemudian, handphone diciptakan dengan bentuk yang lebih besar dengan jenis keyboard qwerty. Pada saat itu internet mulai dioperasikan, namun memang masih belum familiar. Handphone jenis touch screen juga mulai bermunculan. Tak lama kemudian handphone dengan berbasis android mulai diperkenalkan, atau dikenal dengan istilah smartphone.
Langkah awal pesatnya perkembangan teknologi pada smartphone dimulai pada saat itu. Sistem operasi android berdampingan dengan IOS buatan Apple. Keduanya sama-sama mengembangkan fitur-fitur baru seperti meningkatkan kapasitas memori (RAM dan ROM), meningkatkan kualitas kamera yang lebih jernih, daya tahan baterai lebih lama, dan lain sebagainya. Tidak kalah pentingnya, dengan melakukan update dan upgrade pada sistem operasinya. Berbagai hal tersebut juga bertujuan untuk mengikuti perkembanagan zaman yang lebih maju.
Selain smartphone, terdapat suatu perangkat yang berukuran lebih besar dengan sistem touch screen. Perangkat tersebut bernama tab atau tablet. Sedangkan produk dari Apple memiliki nama yaitu iPad. Tab dan iPad ini memang diciptakan karena memiliki fungsi tersendiri. Biasanya Tab atau iPad ini digunakan untuk menggambar dan mendesain sesuatu yang sifatnya praktis dan efektif karena dapat langsung dikaitkan dengan fitur-fitur yang diinginkan dengan mencarinya di mesin pencari. Nah buat yang hobi dengan gambar menggambar ataupun desain bisa langsung menggunakan Tab atau iPad ini, karena terdapat pen sehingga dapat mendesain layaknya menggambar di kertas biasa.
Di sisi lain komputer juga mengalami perkembangan. Dahulu, pertama kali saya melihat komputer dengan jenis tabung, kini komputer dikembangakan sedemikian rupa dan jadilah satu kesatuan perangkat dengan ukuran yang lebih kecil dan fleksibel yang dikenal dengan sebutan komputer jinjing, atau lebih dikenalnya laptop. Laptop merupakan perangkat yang praktis dan mudah dibawa kemanapun pergi. Laptop dibekali dengan komponen-komponen yang serba canggih yang terletak di dalamnya.
Sistem operasi pada laptop ada tiga macam, yaitu Windows, Linux, dan Mac OS. Mayoritas pengguna PC atau laptop menggunakan sistem operasi Windows daripada Linux dan Mac OS. Hal itu memiliki alasan tersendiri. Pertama karena Windows memang sistem operasi yang sudah familiar di kalangan masyarakat luas. Sedangkan Linux lebih diperuntukkan bagi para programmer dan orang-orang ahli dalam bidang IT. Terakhir sistem operasi Mac OS yang diterapkan pada laptop buatan Apple dan biasanya digunakan oleh orang-orang menengah ke atas, sehingga hanya orang tertentulah yang dapat menggunakannya.
Laptop kini masih dikembangkan lagi ke dalam bentuk yang lebih kecil yang bernama notebook. Notebook ini berfungsi sama dengan laptop, namun ditujukan untuk mengerjakan pekerjaan yang ringan saja seperti pekerjaan harian kantor, karena perangkat ini memiliki spesifikasi di bawah laptop. Sedangkan laptop didesain dengan kapasitas dan spesifikasi yang tinggi bila dibandingkan dengan notebook. Sehingga dapat digunakan untuk keperluan editing karena harus memiliki spesifkasi yang mumpuni. Selain itu, diciptakan juga laptop gaming yang dikhususkan untuk bermain game dengan spesifikasi yang tinggi.
Semua perangkat baik itu smartphone, tab, notebook, dan laptop diciptakan dengan fungsi masing-masing. Seseorang yang sudah ahli dan menyukai bidang yang berkaitan dengan teknologi pasti ingin memiliki semua perangkat itu dan mencoba untuk memperdalam keahliannya. Bahkan seseorang ada yang memiliki dua smartphone. Sedangkan programmer dan para ahli pada bidang informatika bisa bertatap muka dengan lima monitor sekaligus, karena memang pekerjaannya menciptakan atau mendesain website. Oleh karena itu, masing-masing perangkat sudah tercipta dengan porsinya masing-masing.
Waktu berjalan begitu cepat, hingga kemunculan adanya internet di masa kini. Internet dapat diakses pada berbagai perangkat tersebut oleh siapapun, pada saat kapanpun, dan di manapun. Internet sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun kepopulerannya dengan baru beberapa tahun belakangan. Sekarang internet tidak lagi menjadi hal yang baru dan asing lagi bagi masyarakat. Dapat dikatakan internet ini sudah menjadi kebutuhan pokok setiap harinya. Bahkan setiap orang tidak bisa lepas dari internet.
Dilansir dari liputan6.com pada bulan Januari 2021 ini, jumlah pengguna internet di seluruh dunia adalah 4,66 miliar orang yang paling banyak terkoneksi melalui smartphone dengan mengakses media sosial. Mayoritas pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak milenial yang sedang asyiknya menjumpai teknologi canggih terbaru pada masanya. Bahkan anak-anak kecil yang masih berumur satu tahun saja sudah diperkenalkan smartphone oleh orang tuanya. Sementara itu, jumlah orang tua jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah anak milenial yang mengakses internet. Pasalnya orang tua baru akhir-akhir ini mengenalnya, sehingga memerlukan waktu yang cukup untuk mendalaminya.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tentunya memberikan dampak yang bermacam-macam. Dampak yang ditimbulkan berupa dampak positif dan negatif. Mari kita bahas satu persatu. Pertama, dampak positif atau kelebihan yang paling signifikan dari adanya teknologi informasi dan komunikasi ini adalah memudahkan interaksi antar seseorang. Dulu saat belum ada alat komunikasi jarak jauh, ketika ingin berkomunikasi dengan orang lain sangat susah. Harus menggunakan surat yang dikirim melalui pos, dan itupun membutuhkan waktu yang cukup lama agar pesan dapat tersampaikan kepada penerima.
Selanjutnya adanya handphone yang pada waktu itu masih menggunakan pulsa sangat membantu para pengguna untuk berkomunikasi. Pengguna juga bisa mengirim pesan melalui Short Message Sent (SMS). Namun pengguna perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, apalagi untuk kali bertelepon. Sehingga setiap saat harus mengisi ulang pulsa walaupun tidak harus menunggu habis. Hal itu dilakukan selama beberapa tahun sebelum menjumpai internet. Oleh karena itu, adanya internet salah satunya dapat mendukung interaksi sosial antar seseorang maupun antar organisasi atau komunitas.
Melalui internet, komunikasi antar seseorang dapat dilakukan dengan mudah. Dapat mengambil contoh pada smartphone yang diinstal aplikasi chatting dan telepon seperti Whatsapp, Telegram, Skype dan sebagainya. Sekarang ketika saya ingin berkomunikasi dengan teman-teman sangat mudah dengan memakai Whatsapp. Dengan Whatsapp kita bisa bertukar kabar dan informasi melalui fitur chatting. Kita juga bisa mengirim rekaman suara kita melalui voice note. Sedangkan untuk berkomunikasi secara langsung, dapat melalui fitur voice call (telepon) dan video call (dengan telepon dan gambar) yang dapat mencakup sampai empat pengguna dalam satu waktu itu.
Dalam masa pandemi seperti sekarang ini, semua lembaga atau instansi seperti sekolah, perusahaan, komunitas atau organisasi menerapkan sistem Work From Home (WFH) untuk menghindari kerumunan guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19, maka pada instansi tersebut memanfaatkan aplikasi jenis video conference seperti Zoom, Google Meet, Micosoft Team, dan lainnya. Aplikasi tersebut sebagai media untuk bertatap muka secara online atau virtual dengan jumlah pesertanya relatif banyak yang tentunya dengan akses internet.
Selain dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran, dengan internet kita juga dapat mencari informasi tentang apa saja, tentang bumi, langit, dan dunia seisinya pun dapat ditemukan oleh internet. Seluruh aspek seperti pendidikan, ekonomi bisnis, politik, hukum, industri, dan lainnya sudah tersedia di internet. Ketika mencari berita atau informasi baik yang sedang menjadi trending topik ataupun yang sudah lama terjadi sekalipun bisa kita dapatkan. Apalagi di era digital sekarang banyak sekali informasi yang muncul dari mana saja yang diunggah di dunia maya.
Cukup hebat bukan dengan hadirnya internet di masa kini? Internet yang merupakan salah satu contoh adanya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Setiap orang pada saat ini tidak ada yang tidak membutuhkan internet. Semua saja membutuhkannya. Ada yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, ada yang memanfaatkannya sebagai hiburan. Tak lebih penting digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar kabar dengan seseorang.
Sebenarnya tidak semua aplikasi yang harus diakses dengan internet, tetapi memang sebagian besar harus disambungkan ke internet. Misalnya aplikasi yang saya gunakan dan saya yakin kalian pasti menggunakannya juga, yaitu media sosial. Contohnya media sosial seperti Facebook dan Instagram. Aplikasi ini memiliki tujuan utama sebagai media untuk mengabadikan setiap momen spesial kita sehingga mengedepankan unsur visualnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui fitur Inbox pada Facebook dan Direct Message pada Instagram.
Ada kalanya pada setiap ciptaan pasti memiliki kelebihan dan juga kekurangan bukan? Nah ada beberapa kekurangan dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengenai internet. Dampak negatif yang ditimbulkan seperti kecanduan yang berlebihan, kehilangan semangat dan motivasi dari diri sendiri, potensi memunculkan ketidaksetaraan keterampilan, hilangnya rasa empati. Terlebih pada anak-anak yang sejak dini sudah diberikan gadget atau smartphone. Yuk kita bahas satu pesatu, disimak ya agar kita lebih memperhatikan lagi sebelum kita salah melangkah.
Dampak negatif pertama adalah kecanduan. Kecanduan yang dimaksud adalah kecanduan mengoperasikan smartphone. Smartphone tersebut memberikan efek candu terhadap para penggunanya. Tidak hanya anak-anak, kini remaja sampai orang tua pun terkadang asyik dengan smartphone setiap harinya, bahkan sampai lupa dengan waktu. Biasanya pada anak-anak, yang masih berumur satu tahun pun diberikan smartphone oleh orang tuanya. Hal ini mungkin karena adanya satu atau dua alasan yang tidak bisa dibantah. Akan tetapi, jika hal tersebut dibiarkan begitu saja, lama kelamaan berakibat sangat membahayakan.
Sistem dari setiap aplikasi yang terpasang dalam smartphone dibuat untuk selalu menarik perhatian penggunanya, sehingga secara otomatis kita akan terterik pada hal baru dan mengikuti step-step berikutnya. Dampak yang paling beresiko adalah pada kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun mental. Contohnya saja kondisi mata yang lelah dan membuat tubuh tidak sehat karena jarang bergerak yang diakibatkan terlalu lama bertatap muka dengan gadget atau smartphone.
Pada anak-anak yang masih memasuki tahap pertumbuhan, akan berdampak juga pada kesehatan mentalnya seperti sulit untuk berkomunikasi, kurangnya sosialisasi, dan menimbulkan sifat agresif. Ketika sang anak seharian bermain smartphone maka pikiran akan tertuju ke sana sehingga anak akan mengabaikan keadaan di sekitarnya sekalipun diajak berbicara oleh orang tuanya. Setelah mengabaikan kondisi di sekelilingnya, maka anak akan sulit untuk menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, game pada smartphone dapat menjadikan anak-anak agresif, mudah marah jika kalah dan tidak sesuai harapan dalam memainkan game tersebut.
Dampak negatif berikutnya adalah memunculkan ketidaksetaraan keterampilan karena perbedaan kondisi dari masing-masing orang. Misalnya si A bertempat tinggal di perkotaan, di mana fasilitas sangat memadai seperti wifi publik yang terdapat di mana-mana, memiliki jaringan yang bagus, dan lingkungan atau komunitas disekitarnya juga mendukung. Beberapa hal tersebut akan mendorong seseorang untuk mengeksplor semua hal yang diinginkannya tanpa ada kendala yang sangat merugikan.
Sementara itu, si B bertempat tinggal di pedesaan, di mana infrastruktur masih sangat minim. Jangankan wifi publik yang dapat diakses setiap orang, untuk masalah jaringan pun masih susah didapatkan. Hal tersebut menjadi kendala yang amat serius bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan. Orang-orang di desa susah untuk mengakses internet yang dapat menghambat pekerjaan ataupun ketika ingin mengembangkan kreativitasnya. Dari kedua kondisi orang tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat memunculkan ketidaksetaraan keterampilan.
Dampak buruk yang terakhir adalah hilangnya rasa empati. Jika dibandingkan, rasa empati seseorang pada zaman dulu lebih tinggi daripada zaman sekarang sejak adanya internet. Kini sewaktu kita bangun tidur sampai malam sebelum tidur tak lepas dari smartphone. Saat makan pun tetap bersanding dengan smartphone. Terkadang ketika kita ingin berjumpa dengan teman yang sudah lama tak bertemu, bukannya kita mengobrol tetapi justru asyik dengan smartphone masing-masing, entah itu chatting atau bermain game dengan orang lain yang berbeda lokasi. Nah, dari kejadian ini bisa dikatakan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan internet memang belum merata di seluruh daerah nusantara. Kurangnya infrastruktur akan menyulitkan masyarakat khususnya para generasi penerus bangsa untuk meraih prestasi di masa yang akan datang. Dengan adanya permasalahan tersebut, diharapkan pemerintah dapat memperhatikan dan lebih peduli lagi serta berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan terkait akses internet di seluruh daerah yang belum terjangkau. Dengan demikian, tidak ada kendala yang menghambat bagi masyarakat. Semua orang harus bersemangat mengasah keterampilan dan kreatifitasnya sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.
Oleh: Imelia Puspita Karti, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H