Mohon tunggu...
Imelia Karti
Imelia Karti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Life is an Adventure

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suka Duka Adanya Internet di Era Digital

11 Juli 2021   23:43 Diperbarui: 12 Juli 2021   00:13 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sistem dari setiap aplikasi yang terpasang dalam smartphone dibuat untuk selalu menarik perhatian penggunanya, sehingga secara otomatis kita akan terterik pada hal baru dan mengikuti step-step berikutnya. Dampak yang paling beresiko adalah pada kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun mental. Contohnya saja kondisi mata yang lelah dan membuat tubuh tidak sehat karena jarang bergerak yang diakibatkan terlalu lama bertatap muka dengan gadget atau smartphone.

Pada anak-anak yang masih memasuki tahap pertumbuhan, akan berdampak juga pada kesehatan mentalnya seperti sulit untuk berkomunikasi, kurangnya sosialisasi, dan menimbulkan sifat agresif. Ketika sang anak seharian bermain smartphone maka pikiran akan tertuju ke sana sehingga anak akan mengabaikan keadaan di sekitarnya sekalipun diajak berbicara oleh orang tuanya. Setelah mengabaikan kondisi di sekelilingnya, maka anak akan sulit untuk menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, game pada smartphone dapat menjadikan anak-anak agresif, mudah marah jika kalah dan tidak sesuai harapan dalam memainkan game tersebut.

Dampak negatif berikutnya adalah memunculkan ketidaksetaraan keterampilan karena perbedaan kondisi dari masing-masing orang. Misalnya si A bertempat tinggal di perkotaan, di mana fasilitas sangat memadai seperti wifi publik yang terdapat di mana-mana, memiliki jaringan yang bagus, dan lingkungan atau komunitas disekitarnya juga mendukung. Beberapa hal tersebut akan mendorong seseorang untuk mengeksplor semua hal yang diinginkannya tanpa ada kendala yang sangat merugikan.

Sementara itu, si B bertempat tinggal di pedesaan, di mana infrastruktur masih sangat minim. Jangankan wifi publik yang dapat diakses setiap orang, untuk masalah jaringan pun masih susah didapatkan. Hal tersebut menjadi kendala yang amat serius bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan. Orang-orang di desa susah untuk mengakses internet yang dapat menghambat pekerjaan ataupun ketika ingin mengembangkan kreativitasnya. Dari kedua kondisi orang tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat memunculkan ketidaksetaraan keterampilan.

Dampak buruk yang terakhir adalah hilangnya rasa empati. Jika dibandingkan, rasa empati seseorang pada zaman dulu lebih tinggi daripada zaman sekarang sejak adanya internet. Kini sewaktu kita bangun tidur sampai malam sebelum tidur tak lepas dari smartphone. Saat makan pun tetap bersanding dengan smartphone. Terkadang ketika kita ingin berjumpa dengan teman yang sudah lama tak bertemu, bukannya kita mengobrol tetapi justru asyik dengan smartphone masing-masing, entah itu chatting atau bermain game dengan orang lain yang berbeda lokasi. Nah, dari kejadian ini bisa dikatakan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan internet memang belum merata di seluruh daerah nusantara. Kurangnya infrastruktur akan menyulitkan masyarakat khususnya para generasi penerus bangsa untuk meraih prestasi di masa yang akan datang. Dengan adanya permasalahan tersebut, diharapkan pemerintah dapat memperhatikan dan lebih peduli lagi serta berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan terkait akses internet di seluruh daerah yang belum terjangkau. Dengan demikian, tidak ada kendala yang menghambat bagi masyarakat. Semua orang harus bersemangat mengasah keterampilan dan kreatifitasnya sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.

Oleh: Imelia Puspita Karti, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun