Pre-order (PO) adalah suatu sistem berjualan, dimana barang ini tidak tersedia secara langsung diawal, pembeli dapat memesan sekaligus membayarnya terlebih dahulu di awal, sebelum penjual memesan atau memproduksi barang tersebut. Dan sistem pre-order (PO) ini pada umumnya memiliki durasi atau jangka waktu dalam pengumpulan uang nya, lalu barang tersebut akan dibuat setelah waktu pre-order (PO) berakhir.
Sedangkan ready stock adalah sistem penjualan barang yang dimana barang yang ingin dijual ini sudah tersedia atau terdapat stock barang di tangan penjual. Sehingga barang yang ingin dijual ini bisa langsung dipesan dan di bayar oleh pembeli, dan penjual akan langsung mengirimkan barang tersebut tanpa adanya waktu tunggu seperti pada sistem pre-order (PO).
Lalu, apakah dalam Islam diperbolehkan jual beli dengan menggunakan sistem pre-order (PO)??
Jika penjual menawarkan barang yang akan dijual nya tersebut dengan menyebutkan atau mendeskripsikan secara detail dari barang yang hendak dijual nya, seperti ukuran, berat, menampilkan gambar dari barang yang hendak dijual, dan lainnya. Maka sistem pre-order (PO) ini diperbolehkan dalam Islam. Sebagaimana terdapat dalam dalil :
”Barang siapa yang jual beli salaf (salam) maka hendaklah berjual beli salaf (salam) dengan ukuran tertentu, berat tertentu, dan sampai waktu tertentu” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
Dari dalil tersebut dapat disimpulkan bahwa jual beli dengan menggunakan sistem pre-order (PO) ini diperbolehkan dalam Islam jika memperhatikan hal-hal yang disebutkan pada dalil diatas., yaitu jelas dari segi takarannya, timbangannya, dan jangka waktunya. Dan jenis dari jual beli dengan sistem pre-order (PO) ini dalam fiqh islam disebut juga dengan as-Salam atau as-Salaf yang artinya jual beli pesanan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H