Mohon tunggu...
imelda baunsele
imelda baunsele Mohon Tunggu... Perawat - Perawat,perawat pelaksana

Humor,olah raga voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanggulangan Penyakit Menular Rabies

23 Agustus 2023   15:25 Diperbarui: 23 Agustus 2023   15:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hari kedua, tim BBTKLPP Surabaya berkegiatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan pertama-tama berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan. Koordinasi untuk memastikan kembali berasaran masalah, perkembangan kasus, upaya-upaya yang telah dilakukan, serta tindak lanjut pengendalian yang dapat dilakukan bersama dengan BBTKLPP Surabaya. 

Peningkatan kasus Rabies di Kabupaten TTS mulai terlihat pada Maret, sampai 7 Juni 2023 tercatat 221 kasus, 18 kasus rabies risiko tinggi dengan 3 kasus bergejala khas, termasuk 1 kasus meninggal dunia dan 1 kasus lagi somnolen atau mulai mengalami penurunan kesadaran.

Tim sanitarian dan pranata laboratorium lantas melakukan kalibrasi tempat penyimpanan vaksin di gudang farmasi dinas kesehatan, Puskesmas Niki Niki, dan Puskesmas Soe Kota. Kalibrasi suhu penyimpanan dilakukan untuk memastikan VAR yang disimpan memenuhi syarat kualitas suhu, vaksin tidak rusak, dan efektif membentuk antibodi kala disuntikkan. 

BBTKLPP Surabaya berencana melakukan uji serologis untuk survei efektifitas pembentukan antibodi dalam tubuh pasca pemberian VAR. Namun,uji serologis belum bisa dilakukan terkendala waktu pemberian VAR di Kabupaten TTS baru dilakukan kurang dari 3 bulan.

Sesuai rencana, BBTKLPP Surabaya mendampingi Dinas Kesehatan Kabupaten TTS rapat bersama Asisten II Bupati TTS, Dinas Peternakan, dan para Camat. Rapat dalam rangka pengendalian KLB Rabies. Forum menyepakati pembentukan Satuan Tugas Pengendalian Rabies lintas sektor dari tingkat kabupaten sampai dengan kecamatan. Termasuk mengadvokasi terbitnya instruksi kepada warga untuk mengandangkan anjingnya selama periode 6 bulan dengan harapan dapat memutus rantai penularan rabies dari HPR kepada manusia maupun antar sesama HPR. Adapun HPR liar tanpa pemilik jelas sepakat dieliminasi.

Berita ini disiarkan oleh BBTKLPP Surabaya. BBTKLPP Surabaya menuju Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. BBTKLPP Surabaya tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Pakai masker Cuci tangan jaga jarak vaksin. Protokol kesehatan, 3T, dan vaksin jodoh sejati kala pandemi. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi telepon (031) 99847651 (pelayanan) dan 99847673 (kesekretariatan) atau email btklsbyhumas@gmail.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun