Bressert (2016) juga menglasifikasikan dampak stres ke dalam empat aspek yaitu fisik, kognitif, emosi, dan perilaku. Beberapa tanda bahwa stress telah berdampak pada fisik diantaranya adalah adanya gangguan tidur, peningkatan detak jantung, ketegangan otot, pusing dan demam, kelelahan, dan kekurangan energi. Adanya dampak pada aspek kognitif ditandai dengan adanya kebingungan, sering lupa, kekhawatiran, dan kepanikan. Pada aspek emosi, dampak dari stres diantaranya mudah sensitif, mudah marah, frustrasi, dan merasa tidak berdaya. Pada aspek perilaku, stres berdampak pada hilangnya keinginan untuk bersosialisasi, kecenderungan untuk ingin menyendiri, keinginan untuk menghindari orang lain, dan timbulnya rasa malas. Melihat adanya pengaruh negatif dari distress ini, khususnya pada mahasiswa, membuat peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran stres dan dampaknya pada mahasiswa.
C. Solusi agar terhindar dari stres dan menjaga kesehatan mental mahasiswaÂ
1) Belajar mengelola waktu secara efektif
Manajemen waktu adalah salah satu kemampuan penting untuk menjaga kestabilan mental mahasiswa. Jangan biarkan kesibukan kampus yang berlebih malah menimbulkan stres. Berusahalah membagi waktu untuk kegiatan kampus, penyelesaian tugas, serta kegiatan lainnya di luar akademik.Â
2) Menjaga kesehatan fisik
Kesehatan fisik erat kaitannya dengan kesehatan mental. Kondisi fisik yang kurang prima membuat rentan lelah hingga akhirnya mengalami stres. Oleh sebab itu, menjalani pola hidup sehat secara konsisten untuk menjaga kesehatan fisik serta mengkonsumsi makanan yang sehat.Â
3) Bersosialisasi dan menjalin relasi melalui himpunan mahasiswa
Kehadiran himpunan mahasiswa menjadi wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk bersosialisasi, menjalin relasi dengan banyak kenalan baru, serta mewujudkan ide dengan cara yang positif.Â
4) Melakukan konseling bila membutuhkan
Konseling tersebut diharapkan bisa membantu mengatasi persoalan pribadi maupun interaksi sosial yang berpengaruh terhadap proses belajar. Klasifikasi layanan konseling meliputi bimbingan rujukan, bimbingan kelompok, walk in konseling, serta online counseling. Selain konseling, mahasiswa juga patut menetapkan ekspektasi dan mengatur target pribadi secara realistis supaya tujuan tersebut mudah dicapai.Â
5) Meluangkan waktu untuk diri sendiriÂ