Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul imdad
Muhammad Khoirul imdad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main game online maupun offline

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menjaga Keharmonisan dalam Keberagaman Pendidikan PKN Sebagai Kunci Kerukunan Sosial

7 Januari 2025   00:22 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

RANGKUMAN MATERI

         Untuk melahirkan generasi baru manusia yang beragam. pendidikan Kewarganegaraan PKn berperan penting dalam menciptakan kerukunan sosial di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Tujuannya sebagai basis penguatan nilai keharmonisan dalam keberagaman pendidikan PKn. (Setiawan,D.(2018). Oleh karena itu pentingnya kita menanamkan keharmonisan sejak dini dalam menjaga keberagaman pendidikan PKn.

          Sebagai tenaga pendidikan, berperan penting individu untuk memahami dan dalam menghargai perbedaan dalam suku, budaya dan agama. Serta mengajarkan sikap toleransi terhadap keberagaman sosial. ( Banks, J.A. (2009). Serta menjadi landasan yang penting dalam membangun kerukunan dan memperkuat persatuan ditengah keberagaman pendidikan Indonesia.

PENDAHULUAN

          Pendidikan PKn berfungsi tidak hanya untuk mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai dasar kebangsaan, seperti toleransi, persatuan, dan saling menghormati. (Muslich, M.(2011). Pendidikan Dalam konteks indonesia, PKn berfungsi sebagai sarana pengenalan dan pemahaman tentang boneka tunggal Ika yang mempunyai isi " berbeda- beda tetapi tetap satu" dengan pemahaman ini generasi muda akan dibekali inklusif yang akan mendukung kehidupan sosial yang damai, harmonis dan toleransi.

          Pendidikan kewarganegaraan memiliki strategi dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, dengan mewajibkan di semua jenjang pendidikan harus ada mata pelajaran PKn. ( Kemdikbud. (2020). Melalui pembelajaran PKn yang efektif, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga keharmonisan sosial. Mereka didorong untuk mengedepankan dialog, kerja sama, dan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan keberagaman. Dengan demikian, pendidikan PKn menjadi kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang rukun dan damai di tengah pluralitas. (Wibowo, A. (2019).

PEMBAHASAN

             Bagi siswa sekolah dasar, Keharmonisan dalam keberagaman mempunyai makna yang penting dalam kehidupan sosial dan sehari-hari. Serta dapat mengajarkan siswa untuk menghormati perbedaan agama, budaya dan adat-istiadat, dengan menanamkan pemahaman bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban bersamaan tampah memandang tanpa memandang perbedaan latar belakang. Hal ini mendorong terciptanya rasa keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

             Nilai keharmonisan dalam lingkungan sekolah merupakan lingkungan masyarakat dalam sekolah kecil, dengan di antaranya yang terdiri dari individu yang berbeda-beda. Dalam konteks ini keharmonisan mempunyai peran penting untuk menciptakan suasana belajar yang tenang, agar dapat mendukung komunikasi yang positif Dan bisa menumbuhkan sikap toleransi terhadap siswa lain. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam keharmonisan di lingkungan sekolah.

Nilai keharmonisan dalam lingkungan sekolah:

1.Toleransi antar siswa

Konsep: dalam di lingkungan sekolah biasanya mempunyai kepercayaan yang berbeda beda, maka kita sebagai siswa yang baik kita harus menghormati perbedaan agama, budaya dan pandangan siswa lain.

Contoh : Memberikan kesempatan kepada teman kita untuk melakukan ibadah Tampah adanya gangguan.

2.Kerja sama

Konsep :mengikuti program keorganisasian dapat mendorong adanya kerja sama antara kelompok dan melatih kekompakan di dalam anggota kelompok tersebut.

Contoh :siswa dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda melakukan kerja sama untuk menyelesaikan proyek kelompok.

3.Musyawarah dan dialog

Konsep :mengajarkan siswa untuk menyelesaikan perbedaan pendapat yang memiliki pendapat yang berbeda-beda kita harus bisa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan melalui musyawarah dan mufakat.

Contoh :mengadakan pertemuan atau diskusi untuk mencari solusi atas masalah atau konflik kecil yang muncul di antara siswa di sekolah.

4.Rasa hormat terhadap guru dan teman

Konsep :menanamkan sikap hormat dan saling menghormati kepada guru sebagai pengajar atau teman sebagai sesama individu masing-masing.

Contoh :mendengarkan guru pada saat guru menerangkan atau mendengarkan teman yang sedang berbicara di depan kelas tanpa adanya gangguan.

5.Keadilan dan kesetaraan

Konsep :menjunjung tinggi kesetaraan hak setiap siswa, tanpa membedakan latar belakang keluarga ataupun perbedaan gender.

Contoh :memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa dalam mengikuti lomba sekolah ataupun kegiatan organisasi

6.Gotong royong

Konsep :melibatkan semua siswa dalam kegiatan bersama sama yang dapat mendukung atau menciptakan sikap keharmonisan dalam lingkungan siswa di sekolah.

Contoh: membersih kan lingkungan di sekolahan dengan dilakukan bersama sama atau menghias kelas bersama saat perayaan di sekolah.

7.Penghargaan terhadap keberagaman budaya

Konsep :mengajarkan siswa untuk menghargai keberagaman budaya dan adat yang ada di dalam lingkungan yang berbeda-beda.

KESIMPULAN

           Nilai-nilai Keharmonisan dalam lingkungan masyarakat dan sekolah sangat penting untuk menciptakan generasi yang toleran, bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama tampah membedakan status, latar belakang dan gender. Dengan menerapkan nilai keharmonisan ini sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi menjadi tempat untuk membentuk karakter anak-anak agar dalam kehidupan bermasyarakat menjadi individu yang baik, damai dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Banks, J.A. (2009). Multicultural Education: Issues and Perspectives. New York: Wiley.

Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multi di mensional . Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo, A. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Era Globalisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kemdikbud. (2020). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun