Mohon tunggu...
Imron Maulana
Imron Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Aktif sebagai pegiat literasi KOMPAK

Mahasiswa aktif di IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasehat Waktu

28 Juni 2019   18:54 Diperbarui: 28 Juni 2019   19:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nestapa


Serpih-serpih cahaya cinta
Dentangkan tetesan air dari mata air cinta
Lalui awan gemawan air cinta diteteskan

suburkan bumi hati
penuh bibit ketulusan cinta
lalui secercah cahaya tampakkan
taman-taman keindahan cinta dengan bunga-bunga keabadian

taman yang tenggelamkan
hiruk piruk kegersangan hati
jadikan genangan kesenangan dan keindahan hidup

entah,
tiba-tiba datang cahaya lain
gerhana total hilangkan cahaya utama
gelapkan seluruh taman-taman keindahan cinta
kelam jadikan lembah-lembah kenestapaan
sembilu sayati kisah hidup asmara

kembali gersangkan bumi hati
buat layu bibit-bibit ketulusan
yang mulai tumbuh bersama bunga-bunga keabadian
keruhkan kembali kesenangan dan keindahan hidup


pamekasan, 26 Mei 2015

Perempuan


Entahlah...
Perempuan selalu menjadi
Sumber inspirasi dan mata air kehidupan

Tapi jangan sampai
Perempuan bisa menjadi
Berhala yang memasung kehidupan

Pamekasan, 12 Agustus 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun