“Kamu kenapa sih? Kok Bunda perhatiin akhir- akhir ini beda.”
“Beda gimana, Bun?”tanya Mila dengan kening mengerut.
“Keliatannya belakangan ini kamu makin ceria deh. Ayo ada apa? Cerita dong sama Bunda,”
“Cerita apa sih, Bun?” Mila tersipu. Aku dapat melihat wajah anak gadisku yang merona sekaligus senyum malu- malunya.
Aku tersenyum. “Mila punya pacar ya, Nak sekarang. Ehm, ganteng nggak orangnya?”
“Ih, Bunda apaan sih? Nggak ah, nggak ada apa- apa. Bunda kepo ah.”
Aku nyengir. Mila memang seperti ini. Introvert. Dia jarang membicarakan masalah pribadinya. Semua disimpannya sendiri. Jujur aku agak kesulitan untuk memantaunya. Untungnya ia bukan tipe anak yang suka macam-macam, semoga saja begitu seterusnya.
Kuhela napas dalam- dalam, sepertinya hari ini aku belum memiliki kesempatan untuk bertanya lebih jauh. Butuh waktu mungkin…
“Ya udah kalau kamu belum mau cerita sama Bunda. Tapi Bunda Cuma mau ngingetin kalau kamu menjalin hubungan sama cowok. Hati- hati ya, Nak! Jaga kehormatan kamu sebagai seorang perempuan. Bawa diri dengan baik!”
Mila mengangguk-angguk. “Ingat ya orang tua menjaga kamu sejak kecil dengan baik jadi jangan rusak hal itu sebelum saatnya tepat.”
“Iya, Bun. Mila janji deh. Mila nggak akan ngecewain Ayah Bunda.”