Tepuk tangan membahana sesaat setelah penari di atas panggung menyelesaikan tariannya. Gerakannya yang begitu luwes dan lentur, mengundang decak kagum banyak orang. Pujian tak henti mengalir. Perempuan muda itu sangat berbakat.
Di depan panggung, di deretan bangku penonton tampak sepasang orang tua baya tengah berpegangan tangan. Sang wanita sudah tak lagi dapat menahan air matanya sehingga suaminya harus berkali- kali harus mengusap lembut bahu sang wanita untuk menenangkan.
Sungguh, itu bukan tangis kesedihan. Itu kebahagiaan. Suatu kebanggaan seorang Ibu untuk anak gadisnya.
Olin, kamu berhasil, Nak, bisik wanita itu dalam isaknya.
Berkali- kali jatuh dan terluka, pada akhirnya Olin mampu membuktikan pada dirinya juga pada dunia. Gadis itu benar- benar berusaha sangat keras. Tak dipungkiri, ia sempat sedih melihat keadaan Olin. Bahkan terpikir untuknya menyuruh Olin berhenti. Tetapi semangat serta kegigihan Olin membuatnya urung. Dalam hati, ia selalu menyelipkan doa untuk keberhasilan sang putri.
Ah, Lin! Kamu tahu Emak sangat bangga padamu, Nak. Teramat bangga.
***
Lampung, Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H