Kepalaku pusing seketika. Terlalu banyak yang ibu ucapkan sampai suara terdengar berdengung di telingaku. Entah apa lagi yang ia katakan. Aku tak lagi mampu mendengarnya. Karena yang kutahu kini kepalaku terasa semakin berat. Sangat berat hingga kemudian aku merasa tubuhku terasa melayang ringan. Tak lama aku merasa semuanya berubah menjadi gelap dan sesaat sebelum kesadaranku menghilang aku mendengar jerit tangis Randi dan teriakan panic Mas Hanif.
Ya Tuhan, kenapa ini?
***
Lampung, Mei 2016
(ISL)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H