[caption caption="gambar diambil dari floretflowers.com"][/caption]Ketika hatimu dipertaruhkan untuk hal yang kamu benci bahkan tak masuk akal, apa yang akan kamu lakukan? Bertahan demi orang tercinta? Atau sebaliknya?
“Gila kamu ya!”
“Apaa-apaan sih kelakuan kamu, May? Malu-maluin keluarga aja!”
“Nggak bisa apa kamu lebih sabar?”
“Ya Tuhan, Maya! Apa sih kurangnya dari Vito. Dia itu lelaki baik dan mapan. Kurang apalagi coba?
“Kamu nggak sadar sama umur, mau kapan lagi nikah?”
“Pikirkan lagi May. Keputusan kamu jelas aib di keluarga kita. Kamu membuat malu Ayah dan Ibu.”
Maya menghela napas dalam-dalam. Telinganya berdenging mendapat serbuan penolakan dari keluarganya. Digigitnya bibir bagian bawahnya, ragu. Sungguh dia dilema, apakah keputusan ini terbaik untuk dijalaninya.
Keputusan yang jelas berpengaruh bagi hidupnya.
Alvito Adnan. Lelaki yang sudah kurang dari seminggu lagi akan menikahinya. Laki-laki yang telah dipilihnya untuk menjadi imam. Laki- laki yang tentunya sangat dicintainya.
Tapi itu dulu.