[caption caption="Mayra"][/caption]
Minggu ketiga terinsipirasi lagu
Tubuh Hanif menegang. Kaku. Matanya mengerjap- ngerjap beberapa kali. Memastikan pandangannya tak salah. Tetapi tetap saja pemandangan yang ada di hadapannya tak berubah. Masih menampilkan dua orang berjenis kelamin berbeda tengah berbincang mesra. Terlihat sekali bagaimana gestur sang wanita yang tersipu karena sikap mesra yang ditunjukan sang lelaki.
Mayra…
“Gue bilang apa, dia cewek nggak benar!” Suara Kemal, sahabatnya. Hanif memilih diam dengan pandangan tetap ke depan. “Tebar pesona kemana- mana,”
“Belum aja kena karma dia,” kata Kemal lagi. Hanif bergeming. Hatinya terasa sakit. Perih seperti tersayat. Sungguh dia sangat mencintai Mayra. Gadis itulah yang diinginkan untuk menjadi kekasihnya. Kedekatan mereka selama ini, sudah membuat Hanif yakin Mayra pun mencintainya. Bahkan ia berencana menyatakan perasaan malam ini, saat pesta ulang tahun salah seorang sahabatnya. Tapi siapa sangka, ia justru menemukan Mayra bersama lelaki lain.
“Apa lo mau ngelabrak mereka?”
“Ish,” Hanif mendesis lalu menoleh cepat. “Cewek di dunia banyak. Bukan cuma dia. Yang lebih baik dari dia juga pasti banyak. Jadi ngapain buang waktu. Yuk ah, cabut kita!”
“Nah gitu dong! Ini baru sobat gue.” Ujar Kemal bangga. Hanif tersenyum, kakinya pun melangkah mengikuti Kemal. Sejenak ia menyempatkan melirik kedua orang yang sepertinya tengah dimabuk asmara. Ia menggeleng sedih,
Sial!