“Kalau lo nggak suka ngapain PHP?” Kemunculanku jelas mengagetkan Marcell. “Lo cowok kan? bukan banci. Ngapain lirik- lirik, senyum-senyum, suka ngasih perhatian kalau nggak suka. Rese lo ya! ”
Marcell terdiam. Aku menarik tangan Mariana, “Yuk An, cowok begini mah harusnya lo lempar ke laut biar dimakan hiu hidup- hidup. Tukang PHP!”
Mariana menurut. Sepertinya dia masih cukup shock dengan penolakan Marcell. Aku membawanya keluar, namun tiba- tiba kata- kata Marcell menghentikan kami.
“Tunggu!” Aku dan Mariana berbalik. “A—aku bukan PHPin Mariana.”
“Lalu?” Tanyaku tak sabar.
“Aku nggak senyum- senyum ke Mariana. Aku juga nggak ngasih perhatian ke dia, aku cuma mau baik sama dia aja. ”
Mataku melebar. Sesaat kupandangi wajah Marcell untuk mencari kebohongan tapi sorotnya yang tajam menyakinkanku kalau dia jujur. Aku menghela napas berat, ini sih judulnya sahabat aku yang ke-Gran akut. Parah.
Hmm...
“Lagian aku sukanya sama kamu, Sin.”
Hah?
***