Lian terkejut sesaat. Ia mulai paham masalah Rama.
“Apa sih Yan yang nggak gue kasih ke dia? Sampe diomelin mami gara- gara uang jajan gue abis mulu juga rela. Ck, sialan tuh cewek!”
“Tau gini sih mending gue jomblo!”
***
“Dav, selamat ya.”
“Thanks Yan. Makasih lo mau datang!”
Lian mengangguk. Sesaat setelah bersalaman, dia pun beranjak pergi. “Gue masih antara percaya nggak percaya, Yan dateng kemari,” Rama berbisik di sampingnya.
“Gila ya, mau gimana nasib dia. Lulus aja belum udah mau jadi bapak.” Sambung Rama, “Untung berarti ya Jia selingkuh jadi gue bisa putus cepat- cepat.”
Lian hanya manggut- manggut mendengar ucapan Rama. Sejujurnya dia sendiri masih shock ketika dua hari lalu Davi mengatakan akan menikah. Pernikahan tertutup dan sederhana. Kesalahan yang dibuat Davi cukup mencoreng nama baik keluarganya.
“Benerkan kalau gitu mending jomblo.” Rama kembali berbicara. Lian mencibir dalam hati. Siapa yang kemarin meributkan status ini sih?