Mohon tunggu...
Imas Siti Liawati
Imas Siti Liawati Mohon Tunggu... profesional -

Kunjungi karya saya lainnya di www.licasimira.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi] Rahasia Kay

30 Maret 2014   20:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Deretan pegunungan indah, pantai, laut yang terlihat menakjubkan bukan?" Kay mendesah, "Tak seperti sekarang, kita terkungkung di dalam sebuah lapisan kaca pelindung. Makhluk hiduppun tak seindah masa itu. Kebanyakan hasil rekayasa genetik. Manusia pada masa itu dapat makan yang terlihat enak bukan?"

Aku mengernyitkan dahi, "Kay,"

"Masih ingat foto tadi?" Tanyanya kemudian. Aku mengangguk cepat. "Bukankah mereka terrlihat bahagia, Al? Mataharipun tak berbahaya bagi mereka. Tidak seperti saat ini, kulit kita rentan terhadap matahari hingga lapisan pelindungpun digunakan. Kita tidak memakan makanan seenak mereka, hanya sebutir pil dua kali sehari yang katanya cukup memenuhi semua kebutuhan tubuh kita,"

"Ini sejarah bumi, mengapa disembunyikan?"Yah mengapa kenyataan seperti ini tak pernah kudengar atau kupelajari di sekolah.

Kay menggeleng, "Aku tak tahu, ini kebijakan pemerintahan bertahun- tahun sebelumnya, mungkin untuk menutupi alasan kehancuran bumi juga?"

Aku menggeleng tak paham. "Aku tak mengerti, Kay."

"Manusia dulu hidup tak seperti Sekarang, Al. Satu pemerintahan. Banyak negara. Namun semua serakah, tamak ingin menguasai negara lain. Selain itu mereka mengeksploitasi sumber daya alam habis- habisan tanpa mengingat anak cucunya. Hingga tanpa disadari, kehidupan bumi sudah hancur,"

"Lalu kau tahu darimana ini?"

"Ini proyek rahasia ayahku dan beberapa ilmuwan, menemukan planet lain layak huni seperti bumi, hingga manusia hidup seperti dulu,"

Aku menatap Kay, memastikan semua kebenaran ceritanya. "Kau yakin? Apakah sudah ditemukan?"

Kay mengangguk, "Beberapa planet di galaplanet di galaksi ini sudah teridentifikasi bisa ditinggali, namun masih banyak yang harus di teliti. Ah, aku benar- benar tak sabar menginginkan hidup seperti mereka yang difoto," Kulihat senyum menghiasi Kay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun