Mohon tunggu...
Imas Masitoh
Imas Masitoh Mohon Tunggu... Guru - Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Saya nimas, guru SD yang ingin terus konsisten belajar menulis meski menghasilkan karya tulisan yang sederhana semoga bisa menjadi pemicu untuk menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi bagi pembaca. Senang sekali di bergabung di kompasiana karena bisa menyalurkan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menulis Buku Ajar? Siapa Takut!

31 Januari 2025   23:51 Diperbarui: 1 Februari 2025   00:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ajar tentu bukan hal yang asing bagi seorang guru. Ibarat dua sisi mata uang, guru dan buku ajar keduanya tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang erat.

Di setiap sekolah pasti memiliki latar belakang, kondisi sosial ekonomi, kemampuan  yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak boleh "memaksakan" materi yang sama di sekolah dengan berbagai karakteristik yang berbeda.

Alhamdulillah, di pertemuan ke-5 ini kami akan mengetahui cara untuk menaklukkan tantangan menulis buku ajar. Bersama narasumber yang kompeten di bidangnya didampingi moderator yang pandai membuat pantun serta kata-kata yang membuatku terlena dibuatnya. 

Narasumber kami kali ini yaitu Bu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd dan moderator bunda Lely Suryani, S.Pd.SD  akan menuntun langkah kami peserta KBMN 32 untuk membuat buku ajar sesuai karakteristik siswa. Berikut profil narasumbernya: https://www.kompasiana.com/mudaisriyah/679cac0ced64150ec457de52/profil-mudafiatun-isri

Menulis buku ajar bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga menginspirasi dan memudahkan pembaca dalam memahami konsep secara sistematis. Buku ajar yang baik tidak hanya informatif, tetapi juga menarik, relevan, dan aplikatif. Adapun tujuan menulis buku ajar, diantaranya:
1. Mempermudah transfer ilmu kepada mahasiswa/siswa.

2. Menyediakan referensi yang sesuai dengan kurikulum sebagai staandar kita yang harus diikuti.

3.  Meningkatkan kualitas pembelajaran.

4.  Menambah portofolio akademik dan pengakuan ilmiah bagi penulis.

Agar buku ajar yang kita buat memberikan inspiratif, maka ikuti langkah berikut ini: 

1. Menentukan tujuan dan target pembaca: siswa, mahasiswa, profesional, atau umum.

2. Menyusun kerangka buku terdiri atas pendahuluan, bab utama, latihan dan refleksi. Pendahuluan bisa mencakup latar belakang, tujuan dan cakupan buku. Bab utama menyajikan materi secara sistematis mulai dari dasar sampai tingkat lanjut. Adapun latihan dan refleksi mencakup soal-soal latihan. study kasus, atau proyrk untuk meningkatkan pemahaman.

3. Gunakan gaya bahasa yang  menarik, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele-tele. Gunakan juga gambar ilustrasi, grafik, atau tabel untuk memperjeals konsep. 

4. Gunakan metode pembelajaran yang efektif, seperti  Contextual Learning, Active Learning, Storytelling & Analogi.

Contextual Learning,: Metode ini menekankan pentingnya menghubungkan materi dengan pengalaman nyata pembaca. Dengan memberikan contoh dari kehidupan sehari-hari, pembaca lebih mudah memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari.

Active Learning: Melibatkan pembaca secara langsung dengan memberikan pertanyaan reflektif dan latihan interaktif. Metode ini membantu meningkatkan pemahaman dan retensi materi dengan mendorong pemikiran kritis serta pemecahan masalah.

Storytelling & Analogi: Penyampaian materi melalui cerita dan analogi membuat konsep yang abstrak lebih mudah dipahami. Kisah yang relevan dan ilustratif dapat meningkatkan daya ingat serta ketertarikan pembaca terhadap materi yang disampaikan.

Jika semua langkah sudah diikuti, tugas selanjutnya adalah melakukan revisi. Penting sekali bahwa dalam menyunting dan merevisi harus memastikan isi relevan, akurat, dan tidak berulang, periksa kesalahan tata bahasa dan ejaan. Jangan lupa mintalah umpan balik dari rekan sejawat atau editor profesional. Jadi deh... buku ajar.

Kesimpulan materi:

Buku ajar bukan hanya sekadar materi tertulis, tetapi juga sarana untuk mengkomunikasikan pengetahuan secara efektif kepada siswa. Dengan memahami langkah-langkah penulisan yang baik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian isi, hingga penyesuaian dengan kebutuhan pembelajaran, kita dapat menghasilkan buku ajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan mudah dipahami.

Penting untuk selalu menyesuaikan buku ajar dengan konteks dan karakteristik siswa, serta memastikan bahwa buku tersebut mampu menjadi alat yang mendukung perkembangan kompetensi siswa. Sebagai penulis, kita juga harus terus meningkatkan kualitas dan inovasi dalam penulisan untuk mengikuti perkembangan pendidikan yang dinamis.

Terima kasih bunda Dr. Muadfiatun Isriyah, M.Pd. Ilmu yang sangat luar biasa. Semoga di kesempatan mendatang bisa membuat buku ajar yang memberikan manfaat untuk semua.

Membuat buku ajar, siapa takut? Apalagi bunda Mudafiatun siap sedia membantu lewat japri lagi.  Sungguh kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Iya kan?

Awali dengan Bismillah. Semoga Allah SWT mempermudah jalannya. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun