Pertama, individu lawan kelompok. Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu lawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Paradigma ini, bisa juga berhubungan dengan konflik antara kepentingan pribadi lawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil lawan kelompok besar.Â
Kedua, rasa keadilan lawan rasa kasihan. Dalam paradigma ini, pilihannya adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Kita bisa memilih untuk berlaku adil dengan memperlakukan hal yang sama bagi semua orang, atau membuat pengecualian dengan alasan kemurahan hati dan kasih sayang.
Ketiga, kebenaran lawan kasih sayang. Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita harus memilih antara jujur atau setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita akan menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
Keempat, jangka pendek lawan jangka panjang. Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Seringkali kita harus memilih keputusan yang kelihatannya terbaik untuk saat ini atau yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi pada hal-hal yang setiap harinya terjadi pada kita, atau pada lingkup yang lebih luas misalnya pada isu-isu dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dan lain lain.
Nah, setelah kita menyimak sekilas tentang dilema etika. Bagaimana dengan bapak ibu dalam mengambil keputusan terhadap pertimbangan nilai peserta didik kita?
Dilema etika yang manakah yang sering bapak/ ibu guru alami?
Yang jelas bahwa dalam pengambilan keputusan harus berpedoman pada 3 (tiga) dasar pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran  yaitu selalu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan, dan tentu saja dapat dipertanggungjawabkan.Â
Salam persahabatan
Salam literasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI