Kenapa saya bisa menulis tentang hal ini? Karena saya sendiri pernah mengalami sindrom baby blues dan bahkan bisa dibilang sampai postpartum depression. Cerita ini pernah saya tulis juga di sini. Dan Alhamdulillah sembuh setelah saya berbicara kepada suami dan keluarga dan tidak malu untuk meminta bantuan kepada mereka.
Teman saya juga pernah mengalami postpartum depression yang bisa dibilang sangat parah karena dia terkadang berhalusinasi jika dia sedang menyakiti bayinya dengan cara yang sadis. Dan Alhamdulillahnya teman saya pun tersadar dan memberitahukan kepada suaminya tentang keadaannya dan langsung bertemu dengan psikiater.
Yah dalam hal ini, komunikasi, kerja sama, rasa kepedulian dan perhatian bisa menjadi faktor untuk menghindari dan menyembuhkan sindrom baby blues dan postpartum depression ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H