Dalam hal ini saya tidak ingin menjudge mana yang salah mana yang benar. Ada baiknya kita jadikan kasus ini sebagai pembelajaran dan pengingat betapa pentingnya kita peduli dengan gangguan mental ini. Betapa pentingnya kita harus membantu seseorang yang dekat dengan kita jika dia terindikasi mempunyai penyakit mental.
Terlebih bagi ibu baru, dukungan dari orang-orang sekitar sangat diperlukan. Memang bahaya yah jika seseorang mengalami postpartum depression?
Bahaya sekali! Karena si ibu akan mengalami rasa kekhawatiran yang sangat berat dan bisa menimbulkan hal-hal di luar kendali, menyakiti bayinya sendiri bahkan bisa sampai seperti kasus di Bandung ini.
Jadi hal apa yang bisa dilakukan untuk menghindari atau menyembuhkan jika sudah terlanjur mendapatkan sindrom baby blues atau postpartum depression ini?
Bagi calon ayah dan ibu, buatlah komitmen jika nanti setelah melahirkan, akan sama-sama mengurus si buah hati. Karena mengurus anak bukan hanya kewajiban ibu saja, tetapi ayah juga. Ayah juga harus bisa menggantikan ibu seperti dalam hal memandikan, mengganti popok, dan hal lainnya. Jangan lupa untuk selalu berikan perhatian lebih juga kepada ibu.
Jika ibu merasakan jika dirinya mengalami sindrom baby blues, segera beri tahu suami supaya bisa segera diatasi. Jangan malah dibiarkan atau disepelekan sehingga sindrom tersebut akan menjadi gangguan depresi yang sangat berat atau lebih dikenal dengan postpartum depression. Jangan malu untuk komunikasi dengan suami.
Jika sudah terlanjur mengalami depresi ini, ada baiknya si ibu langsung dating ke pskiater untuk menyembuhkan depresi ini.
Berikan dukungan dan semangat untuk si ibu yang mengalami sindrom baby blues atau postpartum depression ini, jangan malah mengkritik atau malah menghakimi karena hal itu malah akan memperparah keadaan si ibu karena emosinya yang tidak seimbang.Â
Hal ini pun berlaku bagi orang tua yang mempunyai anak atau menantunya yang terkena depresi ini, jangan membanding-bandingkan zaman dulu dan zaman sekarang, si kakak dan si adik, karena sesuai dengan yang saya katakan tadi di awal, setiap orang itu berbeda. Saat ini si ibu membutuhkan dukungan dan semangat bukan malah kritikan atau malah nyinyiran.
Jangan malu untuk datang ke psikiater. Yah, bagi ibu yang merasa mengalami ini, saya sarankan untuk datang ke psikiater jika dirasa depresinya semakin lama semakin berat. Juga jangan lupa harus terus berusaha untuk menyembuhkan diri sendiri dengan selalu mengingat Tuhan dan selalu bersyukur kepada-Nya.
Tugas tambahan bagi suami yang istrinya sudah mengalami hal ini. Jadilah selalu yang didepan untuk membantu sang istri, mendukungnya dan membantu untuk memberitahu orang tua dan keluarga tentang kondisi yang sedang dialami.Â