Mohon tunggu...
imas masitoh
imas masitoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full time mom

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Tradisi "Bridesmaid" Dianggap sebagai Bukti Persahabatan

30 Januari 2019   09:11 Diperbarui: 30 Januari 2019   19:34 4340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa tidak yang benar-benar dekat saja? Yah, sebenarnya benar pendapat itu, namun kadang si pengantin tidak mau "diomongin".

"kok aku gak dikasih seragam sih" "kok aku gak diminta jadi bridesmaid sih" "gue gak dianggap temen nih sama dia" "pilih-pilih yah dia"

Mungkin itu beberapa "omongan" jika si pengantin dirasa tidak adil. Alhasil si pengantin mau tidak mau harus mempunyai anggaran membeli kain untuk bridesmaid yang cukup besar dan itu cukup memberatkan. Namun, memang ada juga yang merasa itu tidak memberatkannya, malah senang bisa menyediakannya.

Tidak hanya memberatkan si pengantin, namun juga kadang memberatkan teman-teman dari pengantin tersebut. Kenapa?

Ya, mungkin ada beberapa dari anggota geng yang merasa cukup berat saat menerima kain untuk seragam bridesmaid. Bukan tidak senang, namun berarti dia harus merogoh koceknya untuk biaya menjahit seragam tersebut.

Anggap saja menjahit baju minimal Rp 150.000 ditambah membeli kain tambahan untuk mempercantik baju minimal Rp 50.000, jadi perlu minimal Rp 200.000 untuk menjahit kain tersebut. 

Belum lagi harus mengeluarkan uang untuk kado dan amplop minimal Rp 200.000 untuk keduanya. Jadi, perlu minimal Rp 400.000 untuk satu acara pernikahan teman satu geng. 

Cukup besar juga kan dana yang harus dikeluarkan. Padahal bisa saja dana untuk menjahit seragam dialihkan untuk membeli kado ang lebih bagus atau untuk memberikan amplop lebih bagi pengantin.

Penasaran dengan tanggapan teman-teman yang lain tetang bridesmaid ini, akhirnya saya coba buat buka pertanyaan di sosial media. Dan dari beberapa response, dari 17 orang, 13 orang bilang kalau ngga perlu ada bridesmaid di acara pernikahan, apalagi jika itu memberatkan si pengantin. 

3 orang lainnya bilang jika semua keputusan diserahan kembali ke si pengantin, perlu atau tidaknya. Dan 1 orang punya tanggapan lain, bridesmaid itu perlu, tapi untuk support system di acara nanti , bukan hanya jadi tamu yang berseragam saja.

Yap, pada akhirnya ada atau tidaknya bridesmaid dalam acara pernikahan, diserahkan kepada si pengantin itu sendiri. Baik pengantin dan teman-temannya harus saling pengertian terhadap keputusan yang diambil oleh pengantin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun