Mohon tunggu...
imanuel joseph
imanuel joseph Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Untuk Tugas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yakin Jual ginjalmu ?

8 Oktober 2019   00:13 Diperbarui: 8 Oktober 2019   00:12 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika memang sudah parah, tubuh penerima mungkin masih akan menolak ginjal baru dan Anda mungkin perlu untuk kembali melakukan dialisis. Kecuali dokter menentukan bahwa yang sebelumnya bukanlah calon yang tepat untuk transplantasi.

Imunosupresan yang merupakan obat anti penolakan, .Imunosupresan memiliki efek yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh penerima, dapat menyebabkan infeksi. Beberapa obat juga memiliki efek yang dapat mengubah penampilan Anda. Wajah Anda mungkin terlihat lebih berisi; terjadi pertambahan berat badan, atau munculnya jerawat atau rambut wajah. Namun ini bukan efek samping yang dapat terjadi pada semua penerima donor organ.

Imunosupresan bekerja dengan mengurangi kemampuan fungsi sel kekebalan tubuh. Pada beberapa pasien, pada jangka waktu yang lama, dampak dari menurunya imunitas ini berakibat meningkatnya risiko terkena kanker. Efek lainya yang bisa terjadi adalah imunosupresan menyebabkan katarak, diabetes, asam lambung berlebih, tekanan darah tinggi, dan penyakit tulang. Ketika digunakan dari waktu ke waktu, obat ini juga dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan hati atau ginjal pada beberapa pasien. Alih alih ingin kembali ke fungsi normal malah membuka banya penyakit untuk menjangkit. Namun ini semua belum tentu terjadi, dan di dunia kesehatan tidak semua indah, tidak semua sedih, kadang berhasil kadang juga tidak, karena manusai yang tidak sempuna.

Sekian pembahasan kali ini, kalo banyak salah mohon maaf, baru belajar.

daftar pustaka

www.halosehat.com

www.aldodokter.com

www.republika.com

www.kompasiana.com

. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun