Jadi, agar bisa mengajak siswa membaca, guru harus gemar membaca buku referensi.
Baiklah, sebagai testimoni saya ajukan pertanyaan begini, guru (juga orang tua), dalam setahun terakhir ini, berapa buku baru yang Anda baca?! Wk wk wk
2. Buat kegiatan rekreatif - edukatif  yang memiliki mata rantai membaca
Suatu hari, sebelum pelajaran, Â Pak Po, sebut saja demikian, membuat kuis berhadiah di kelas.
Kuisnya sederhana. Ada berapa kata "kemudian" di bacaan berjudul "anu" di buku halaman sekian?
"Ini hadiahnya!" Pak Po menaruh bungkusan hadiah di mejanya.
Tanpa ba-bi-bu, murid-murud Pak Po berebut membuka buku, mencari bacaan yang dimaksud dan membacanya sambil menghitung kata "kemudian".
Mereka asyik. Iya, mengasyikkan bagi anak-anak. Pun, setelah hadiah teraih, Pak Po melanjutkan dengan pertanyaan. Kalimat yang mana di dalamnya ada kata "kemudian" ?
He he he serentak, anak-anak seperti nyungsep kepalanya ke dalam bacaan yang tadi. Dan hanya beberapa saat hampir semua anak tunjuk jari, sambil berteriak, "Saya, Pak!"
Pak Po, masih terus memainkan jurus habis gelap terbit terang. Maksudnya, malas membaca gelap hidupnya, gemar membaca masa depan jadi terang.
"Bagaimana cerita yang kalian baca tadi? Coba ceritakan berantai tiga orang, tiga orang!"