Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merunut Kurtilas-Silabus-Buku Ajar Pemerintah sebagai Cermin Karut-marut PPDB 2020

2 Juli 2020   04:20 Diperbarui: 2 Juli 2020   04:26 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot.Buku Tema 6 Kls.4 SD. Dokpri

Jika dicermati dengan saksama KD 3.6 , Kompetensinya adalah menggali  sedangkan materinya isi puisi dan amanat puisi.  Sedangkan untuk ketrampilannya KD 4.6, Kompetensinya melisankan materinya puisi karya sendiri.

Jadi pembelajaran yang dikehendaki oleh Kurtilas, goal setting-nya adalah Menemukan isi puisi; menemukan amanat puisi; dan membacakan puisi karya sendiri. 

Simpulan Sekilas

Tidak nyambung, bukan?! Silabus dan buku ajar mengajak siswa menemukan ciri-ciri sementara Kurtilas mengamanatkan agar siswa menemukan isi dan amanat puisi.  Inilah yang saya katakan karut-marut! Sebab berdasarkan pengamatan saya, sekalipun terbatas!  Sebagian besar guru mengajar dengan hanya mengandalkan buku ajar. Sementara buku ajar yang ada tidak merupakan perangkat penjabaran yang benar atas Kurtilas yang seharusnya menjadi acuan!

Seandainya, siswa pun bisa menguasai materi sesuai buku ajar yaitu ciri-ciri puisi lantas penilaiannya bagaimana? Bukankah penilaian itu berpedoman pada pencapaian kompetensi yang sudah ada dalam kurikulum? Sementara kompetensi yang sudah digariskan dalam kurikulum dijabarkan keliru oleh penulis buku. Jangan heran, kalau kemudian hasil ujian siswa (ketika masih ada ujian) hasilnya rendah. Hal ini disebabkan, karena terjadi penyimpangan goal setting kurikulum.

Bagaimana pun juga, Kurtilas dan Buku Ajar Tematik itu sama-sama diproduksi oleh Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud! Jadi siapa yang patut dipersalahkan? Ah, tidak usahlah,  yang jelas kasihan siswa: tersesat! @Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun