Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ber-Kompasiana Secara Sehat, Sebuah Kredo yang Harus Saya Umumkan

19 Juni 2020   13:21 Diperbarui: 19 Juni 2020   13:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan dan di mana pun kita berkomunitas termasuk di dunia maya seperti di Kompasiana sebaiknya kita lakukan secara sehat.

 Pengakuan  Pribadi

Hari ini, tepat satu bulan saya numpang berkomunitas di Kompasiana jilid 2 (21 Mei -- 20 Juni 2020). Jilid 1 juga satu bulan di tahun 2018. 

Pada mulanya,  saya mimiliki 2 tujuan ber-Kompasiana.

Pertama, membaca artikel-artikel yang disajikan. Tentu saya hanya membaca artikel yang saya suka. Atau artikel yang sebenarnya tidak saya sukai tetapi artikel itu terus menggoda. Muara dari saya membaca yaitu mendapatkan kenikmatan. Maklum saya tidak terlalu suka gaya membaca kilat. Selain mendapatkan kenikmatan edukatif, saya berharap mendapatkan tambahan pengetahuan.

Kedua, tujuan saya ber- Kompasiana yaitu bisa ikut memajang tulisan. Tentu saya akan selektif dalam menayangkan tulisan. Dengan penuh tahu diri, hanya akan menayangkan tulisan-tulisan yang saya anggap berfungsi. Maaf ini hanya perhitungan pribadi.

Hanya dua itu tujuan semula saya ber-Kompasiana.

Fenomena Perjalanan Ber-Kompasiana

Berdasarkan tujuan awal yang saya canangkan tersebut, maka atas keluguan saya atau saya juga rela seandainya dikatakan atas kedunguan saya, berpuluh-puluh artikel saya baca dan saya nikmati tanpa meninggalkan jejak sepatah kata pun di kolom komentar pembaca. Memberikan nilai pun, tidak. Betul-betul kurang ajar saya itu!

Beberapa kali menulis juga begitu! Tidak saya perhatikan dibaca atau diabaikan orang, diberi nilai atau tidak, atau dikomentari sesama di komunitas Kompasiana tidak saya perhatikan. Pokoknya katrok!

Saya pun tidak tahu maksudnya, ketika artikel berjudul "Siswa SD Tidak Bisa Membaca TIdak Masalah Asal Gemar Membaca,"  juga artikel "Anak Main Gawai, Memang Gue Pikirin!" ada lagi artikel "Gizi Tulisan Bergantung Asupan Baca" dan cerpen "Menikmati Gronjalan Hidup" beruntun tiba-tiba ditayangkan di layar depan Kompasiana. 

Belakangan setelah ada surat terbuka buat Kompasiana yang isinya agak-agak hangat, saya baru tahu kalau itu Artikel Utama atau HL. Lah, sedungu itu! Memang.

Pun juga tidak tahu apa itu terbaru, terpopuler, nilai tertinggi, Featured Article, Headline, dan entah apa lagi. Parahnya, saya tidak memiliki keinginan untuk tahu. Jadi, berjalanlah seperti apa adanya, bagi saya!

Kedunguan Disertai Halusinasi 

Sungguh beuntung rentang Mei -- Juni masih WFH, jadi relatif saya bekerja dengan suka-suka. Tidak terlalu padat! Hingga ada waktu untuk sekadar berselancar agak jauh ke dalam surga Kompasiana.

Saya pun terpengaruh ikut menayang tulisan serampangan yang tanpa banyak pertimbangan.  Asal bisa menjerat pelihat untuk membuka.  Ya sebenarnya sih sah-sah saja, bukankah itu salah satu teknik pemilihan judul! Hanya atas kesadaran, saya merasa sayang kalau tulisan tidak dibarengi dengan isi yang memadai. Toh,  pada akhirnya tulisan itu akan mlopong tak berisi!

Namun, sejauh saya mengamati banyak artikel semacam itu yang justru mendatangkan jejak penilaian.

Masih ada lagi. Ketika saya dengan terpaksa berdosa, pura-pura baca dan meninggalkan jejak penilaian dan atau komentar datar-datar saja, dalam waktu yang relatif singkat akan dapat balasan kunjungan. Wow, rupanya demikian yang harus aku lakukan. Pura-pura! 

Tentu tak semuanya! 

Tetapi,  di hari ketiga puluh ini, saya harus membuat keputusan! Bukan untuk siapa-siapa. Ini untuk perbaikan diri saya saja! Saya akan kembali pada tujuan semula yang sudah saya tetapkan.

Kredo dalam Ber- Kompasiana

Jadi, adalah lebih baik saya menggemakan Kredo untuk perbaikan diri sendiri. 

  1. Saya akan kembali ber-Kompasiana dengan sehat ala saya. Pun waktu yang saya punya tidak seluruhnya untuk di Kompasiana.
  2. Saya ber-Kompasiana secara sehat sehingga saya harus membaca artikel-artikel dengan seksama hingga saya mendapatkan kenikmatan dan manfaat dari artikel yang saya baca. Dengan kesadaran penuh, saya akan memberikan penilaian dan komentar jujur sedalam pengetahuan yang amat terbatas pada saya. Kalau pun saya sudah membaca hingga berdarah-darah tetapi tak cukup untuk memberikan tanggapan maupun penilaian, mohon maafkan saya. Juga, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menjiplak tokoh kekaguman saya yakni  "Tino Sidin"  dalam mengapresuasi lukisan anak yakni "bagus!" sebab saya sadar yang saya hadapi bukan anak-anak.
  3. Saya hanya akan menayangkan tulisan yang saya anggap berfungsi. Bukan seperti tulisan ini. Tulisan ini tidak berfungsi sebab ini hanya kredo pribadi! Tentu, ini hanya asumsi jadi jika tulisan saya nanti tidak berfungsi, mohon kiranya diampuni.

Atas dasar kredo ini, kiranya saya dapat ber-Kompasiana secara sehat, ala saya. @salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun