Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Era Memanjakan Mata

20 Agustus 2018   21:51 Diperbarui: 20 Agustus 2018   22:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nah, itu karena foto hasil rekayasa, Kang! Hampir semua foto di media itu sudah direkayasa. Kulit mbrenjul karena kukul, bisa didempul menjadi klimis kinyis-kinyis. Kulit hitam tampak kusam bisa disulap menjadi putih kemerahan. Hidung mblesek tak jadi soal kalau mau dimancungkan. Bahkan bibir pun bisa dimoncongkan jika kegemaran!

Celakanya Kang, terlanjur ada pantun-pantunan: Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali. Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati!

Jadi, sekarang foto-foto di media sosial menghipnotis banyak orang dan tidak sedikit yang menjerumuskan. Bahkan banyak orang yang menemui kehancuran karena foto editan.

Pesanku, Kang! Kalau sampeyan punya mantan -- dulu waktu monyet-monyetan di SMP utawa SMA -- bertemu di media sosial, hati-hati Kang! Tidak usah gemetaran! Namanya saja dunia maya, dunia tidak beneran, Kang! Ingat Kang, aku masih ingin menyeruput teh bersamamu."

HP itu aku timang-timang! Masih banyak yg harus dijelaskan Pailul, tapi aku juga harus tahu diri.@Permisi.tabik  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun