Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Era Memanjakan Mata

20 Agustus 2018   21:51 Diperbarui: 20 Agustus 2018   22:12 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rintik hujan menuruni langit. Butiran lembut itu memikat hatiku. Dengan latar candi berderet sembilan hatiku semakin bernafsu, sekadar selfie -- meniru manusia muda sakini!


"Biar saya foto, Kang!" Pailul buru-buru mendekat.
"Halah, aku ya bisa sendiri kok, Lul!" kamera HP buru-buru kupencet, "cekrek!" dan foto diriku benar-benar buram, tak berlatar candi aku inginkan di lereng Ungaran.

Kamera-HP kuserahkan Pailul.

Sesaat kemudian, terdengar "cekrek" lantas jemari Pailul menari beberapa saat. Pailul pun menunjukkan kepadaku.
"Lo, ini fotoku, Lul?!" aku terheran-heran, walaupun tidak termehek-mehek.

Pailul mengangguk! Dan aku semakin tidak percaya! Di foto itu, wajahku tampak muda, bersih berkilau cerah, bahkan tampak ganteng menarik. Tidak seperti yang aku yakini selama ini, mulai keriput, sering kusut, kumal berminyak seperti lap gumbal.

"Lul, jangan-jangan ini penampakan, mirip aku ya, Lul?"

Setelah menghabiskan jagung godog ala Candi Gedung Sanga, Pailul berceloteh panjang.

"Kang, sampeyan itu punya HP tetapi tidak bisa menggunakannya. Foto itu hasil rekayasa aliyas editan, Kang. HP sampeyan itu memiliki fasilitas itu!"

"Apa?" aku tidak mengerti.

"La iya, punya HP, pendidikan tinggi tapi Katrok! Maaf lo, Kang! Sampeyan belum pernah baca berita seorang pemuda Jakarta yang keraya-raya datang ke hotel di Bandung untuk menemui si gadis yang diperoleh dari perkenalan melalui media sosial?

Ngeri, Kang! Pria itu sesampainya di hotel dan bertemu si gadis langsung protes. Pria itu menampar muka si gadis karena kecewa tujuh turunan. Pasalnya, gadis itu dalam foto di media sosial tampak kencling, cuantik tik tik tik, ayune nyundul mendung hingga hujan. Pokoknya top markotop memikat hati tidak bisa disetop!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun