Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penyerapan Bahasa Indonesia ke Bahasa Dawan dan Perubahannya

15 Januari 2025   18:39 Diperbarui: 15 Januari 2025   18:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perubahan kata serapan. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Masyarakat Indonesia dalam komunikasi sehari-hari sering menggunakan Bahasa Indonesia dan juga bahasa daerahnya. Penggunaan dua bahasa ini menyebabkan adanya penyerapan Bahasa Indonesia ke bahasa daerah atau sebaliknya.

Penyerapan Bahasa seperti yang terjadi dalam sejumlah kosa kata Bahasa Indonesia ke Bahasa Dawan dengan berbagai perubahan. Bahasa Dawan disebut juga Uab Meto merupakan salah satu bahasa daerah dengan beberapa dialek di Timor, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan data yang saya himpun terdapat sejumlah kosa kata Bahasa Indonesia yang diserap ke Bahasa Dawan. Fokus saya pada kosa kata serapan yang mengalami perubahan. Kata-kata tersebut saya identifikasi dari komunikasi sehari-hari dengan Bahasa Dawan dalam dialek Amanuban di Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Penyerapan Bahasa tersebut kebanyakan berkaitan dengan nama barang/benda dan profesi. Kosa kata serapan yakni jergen --> lelken, konjak  --> konlak, ladio  --> lalio,      desa  --> lesa, aruda  --> alula,                        dokter  --> loktel, karet  --> kalet,                     guru  --> kulu, gizi  --> kisi,                          pamong  --> pamon, kutang  --> kutan,      tukang --> tukan, bola --> bol, meja --> me,  sekolah  --> skol, tacu --> tasu, poci --> posi, dan guci --> kusi.

Dari data-data tersebut terlihat beberapa perubahan kata serapan. Pertama, perubahan konsonan j menjadi l. Contohnya, jergen  --> lelken, konjak --> konlak.

Kedua, perubahan konsonan d menjadi l. Contohnya, dokter --> loktel, radio --> lalio, bidan --> bilan, desa --> lesa, dan aruda --> alula.

Ketiga, perubahan konsonan r menjadi l. Contohnya, surat --> surat, mantri --> mantli, kantor --> kantol, karet --> kalet, motor --> motor dan terpal --> telpal.

Keempat, perubahan konsonan g menjadi k. Contohnya, guru --> kulu, gizi --> kisi, gula-gula  --> kula-kula, segitiga  --> sekitika dan gelas --> klas.

Kelima, perubahan konsonan c menjadi s. Contohnya, tacu --> tasu, guci --> kusi, poci --> posi, calon --> salon dan Cina  --> Sinas.

Keenam, pelenyapan konsonan g di akhir kata. Contohnya, pamong --> pamon, seng --> sen, kutang --> kutan, tukang --> tukan, obeng --> oben,  embung --> embun dan tang --> tan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun