Nama-nama paket/pasangan calon yang merupakan hasil akronim nama dua orang bukanlah asal nama namun memiliki arti atau makna positif.
Menurut refleksi saya, akronim dari dua nama calon yang menjadi nama paslon sebagai berikut. Pertama, nama menunjukkan orangnya. Nama menunjukkan karakter/kepribadian paslon.
Nama paket calon kepala daerah seperti Romantis, Joss, Manis, Master, Murni, Akur, Berani, Tulus, Jelas, Korsa, Siaga, Asik, Aman, dst, dapat dimaknai bahwa karakter mereka seperti nama tersebut. Nama akronim tersebut merupakan kata sifat yang dapat diasosiasikan dengan sifat calon kepala daerah.
Kedua, nama sebagai doa dan spirit. Nama akronim paslon adalah sebuah doa yang di dalamnya mengandung harapan dan visi tentang kemajuan daerah. Dalam perjuangan mewujudkan visi, nama dapat menjadi sebuah spirit.
Ketiga, nama sebagai kolaborasi. Nama koalisi berasal dari gabungan nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Dari nama tersebut saja sudah terlihat kolaborasi dua orang dalam satu paket calon. Kolaborasi tersebut juga berupa koalisi partai pengusung dan tim sukses.
Keempat, nama sebagai kreativitas. Membuat akronim dari nama paslon kepala daerah merupakan sebuah kecerdasan dan kreativitas koalisi tersebut. Kreativitas membuat nama bisa menjadi inspirasi kreativitas dalam membangun daerah.
Harapan untuk para calon kepala daerahÂ
Sebanyak 87 Paslon kepala daerah di NTT memiliki nama paket/koalisi termasuk yang berupa nama akronim. Semoga nama yang bermakna tersebut terus menyala dalam jiwa dan kinerja paslon jika terpilih untuk menjadi pemimpin. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H