Kabupaten Ngada, Raymundus Bena dan Bernadinus Dhey Ngebu (Murni).Â
Kabupaten Manggarai Timur, Agas Andreas dan Tarsi Sjukur (Akur), Selphayanus Rote dan Frumensius Anam (Elemen) serta Yoseph Marto dan Heremias Dupa (Merdu).
Kabupaten Alor, Simeon Pally dan Sri Inang Ananda Engu (Simpati).Â
Pola akronimÂ
Nama setiap calon kepala daerah di NTT terdiri dari dua hingga empat kata. Nama-nama tersebut memiliki dua bagian yaitu nama depan dan nama belakang (marga).Â
Akronim nama paslon berupa gabungan suku kata, huruf atau gabungan huruf dan suku kata dari nama kedua calon bersangkutan.Â
Akronim dengan gabungan suku kata dari nama paslon misalnya Jerry Manafe dan Melianus Akulas memiliki akronim Jelas. Suku kata je berasal dari nama Jerry dan suku kata las berasal dari nama Akulas. Contoh lain akronim Bumy, suku kata bu dari nama Buce Lioe dan my berasal dari nama Army Konay.
Ada juga akronim dengan gabungan huruf dan suku kata dari nama paslon. Misalnya, akronim Dor, huruf d dari nama Daniel Bili dan suku kata dor dari nama Oris Pandango. Akronim Aman, huruf a dari nama Agustinus Tamo Mbapa dan suku kata man dari nama Soleman Lende Dapa.
Dari segi nama depan dan nama belakang, ada juga akronim antar nama depan dan belakang. Akronim dari suku kata nama depan misalnya Kristo, Kris dari nama depan Krisman Riwu Kore dan to dari nama depan Tobias Ully.
Akronim nama depan dan nama belakang paslon misalnya Jasa, ja dari nama depan Djafar Achmad dan sa dari nama belakang Yustinus Sani. Sementara akronim dari nama belakang paslon misalnya Tunas, suka kata tu dari nama belakang Petrus Tuaq dan nas berasal dari nama belakang Muhammad Nasir.
Apalah arti nama akronim?