Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Beribadah di Gereja Peninggalan Belanda

9 Desember 2023   18:24 Diperbarui: 10 Desember 2023   13:32 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah prasasti berbahasa Belanda di samping Gereja Kota Kupang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Dari lekukan tembok terlihat kalau gedung ini memanjang dengan segi delapan. Dua sisi panjang dan tiga sisi pendek di bagian depan dan belakang sehingga total ada delapan atau segi delapan.

Bangku-bangku kayu panjang berwarna coklat tersusun dalam dua baris. Bangku kayu dengan model jadul dan sederhana.

Saya duduk di baris bangku paling belakang, mengikuti ibadah dengan khidmat. Pendeta yang memimpin ibadah dari atas mimbar kayu berwarna kuning.

Sehabis kebaktian, saya sempatkan diri melihat-lihat di samping gereja. Ternyata ada Sekretariat Pemuda "Van den Broeck", nama sekretariat pemuda gereja.

Di samping gereja terdapat sebuah rumah kecil dan di lantai empernya terdapat prasasti berbahasa Belanda seperti dalam foto.

Sebuah prasasti berbahasa Belanda di samping Gereja Kota Kupang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Sebuah prasasti berbahasa Belanda di samping Gereja Kota Kupang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Saya kemudian beranjak pulang dan berharap suatu saat nanti akan kembali ke gereja ini untuk melihat catatan atau peninggalan sejarah lainnya yang ada di sekretariat gereja. 

Inilah sekilas pengalaman saya beribadah di gereja peninggalan Belanda di Kota Kupang.

Mengutip victorynews.id, Gereja Kota Kupang berawal dari pemerintahan VOC yang memindahkan seorang Pendeta Belanda yaitu Matheos Van den Broeck, dari Saparua ke Kupang, pada tahun 1614.

Van den Broeck memiliki tugas utama melayani kerohanian pegawai VOC dalam benteng Fort Concordia. Kedatangan Van den Broeck kemudian menjadi cikal bakal berdirinya gereja di Kupang.

Peresmian Gereja Kota Kupang pada tahun 1887 oleh Pendeta J. F. Niks (cagarbudaya.kemndikbud.go.id). Pada tahun 2024, gereja ini sudah menjadi cagar budaya dengan SK KM.51/OT.007/MKP/2004.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun