Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Beribadah di Gereja Peninggalan Belanda

9 Desember 2023   18:24 Diperbarui: 10 Desember 2023   13:32 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Gereja Protestan Kota Kupang pada beberapa tahun lalu. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Gereja Kota Kupang terletak di Jalan Soekarno. Pagar besinya yang sederhana terlihat ceria dengan cat putih. Di balik pagar besi papan nama gereja berdiri di sisi kanan dekat sebuah pohon.

Gerbang gereja sudah terbuka lebar menanti kedatangan saya untuk pertama kalinya. Rasanya gugup menapakan kaki di halaman gereja berlantai semen dan paving.

Gereja nan tua dan mungil ini pintunya terbuka lebar namun saya masih terpana memandangnya. Atap bangunan dari depan terlihat seperti kerucut dengan tiga bidang atap.

Dari gedung utama terdapat sambungan emper dengan konstruksi atap yang ujungnya mengerucut. Di atas emper tersebut terdapat konstruksi besi dengan tiga salib.

Suasana masih sepi, belum banyak orang yang datang untuk mengikuti ibadah. Saya bergegas masuk ke emper dan duduk sejenak.

Bangku-bangku kayu yang panjang tersusun dua baris di sebelah kiri dan kanan. Ada pengeras suara dan tv monitor agar jemaat bisa mengikuti proses ibadah yang di dalam gedung utama.

Orang mulai berdatangan ke gereja, saya pun terus masuk ke gedung utama. Wouw, serasa memasuki lorong waktu dan muncul di ratusan tahun lalu.

Potret interior Gereja Kota Kupang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Potret interior Gereja Kota Kupang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Interior nan klasik, tidak seperti gereja pada umumnya yang saya datangi. Beberapa pasang tiang penopang berdiri di dalam gedung dengan jarak presisi.

Plafon terlihat seperti petak-petak dengan strip hitam. Bahannya mirip plywood sehingga mengkilap dan memantulkan cahaya.

Jendela-jendela kaca lebih tinggi dari posisi duduk sehingga tidak bisa melihat ke luar. Bentuk jendela mengerucut di bagian ujungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun