Dalam bepergian selain menggunakan kendaraan pribadi, orang juga menggunakan kendaraan umum seperti ojek, taksi, angkot, bus, dll.
Penumpang saat akan turun sering memberikan sebuah kode verbal atau nonverbal agar sopir menghentikan kendaraan. Misalnya mengatakan kepada sopir, "Turun di depan". Contoh lain seperti menepuk bahu sopir sambil berkata, "Turun".
Para sopir angkutan umum biasanya sudah paham kode-kode lazim dari penumpang sehingga otomatis menghentikan kendaraan.Â
Di Timor, Nusa Tenggara Timur, ada sejumlah kode unik dari penumpang agar sopir menghentikan kendaraan seperti dalam ulasan berikut.
Pertama, teriakan "kiri".Â
Tanda verbal paling lazim dari penumpang saat akan turun adalah berteriak "kiri". Semakin besar kendaraan, semakin kencang laju dan bisingnya, teriakan penumpang harus semakin keras pula agar terdengar oleh sopir.Â
Selain "kiri", penumpang angkot di perkotaan ketika akan turun sering mengatakan "stop", "depan e..." atau "cabang".Â
Penumpang mengatakan "depan e" artinya turun di depan. Sedangkan "cabang" artinya turun di cabang atau simpang jalan yang ada di depan.
Kedua, banting lidah.Â
Banting lidah yaitu melekatkan ujung lidah ke langit-langit dengan kuat lalu melepaskannya sekejap sehingga mengeluarkan bunyi. Banting lidah ini seperti cat call.