Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Alam Bisa Menghutankan Dirinya Sendiri

28 September 2023   17:57 Diperbarui: 30 September 2023   07:43 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret hutan mahoni. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Indonesia saat ini sedang berada di musim kemarau. Langit selalu cerah dan matahari terasa sangat terik. Angin kencang juga berhembus dengan kecepatan hingga puluhan kilometer per jam.

Daun pepohonan pun berguguran di musim kemarau ini untuk mengurangi penguapan. Pohon mahoni (Sweitenia mahagoni L. Jacq) merupakan salah satu pohon yang beradaptasi dengan menggugurkan daunnya.

Di manapun berada selalu terlihat daun-daun pohon mahoni yang menguning dan rontok, tersisa ranting. Setelah daun rontok, pohon mahoni yang sudah memiliki buah akan merontokkan bijinya juga.

Daun yang rontok membuat buah mahoni yang masih tersisa di ranting akan mudah terpapar panas matahari. Tidak lama kemudian buah mahoni pecah dan kulitnya terlepas sehingga terpampanglah bijinya.

Biji-biji mahoni yang masih melekat pada bongkolnya kemudian terpapar lagi panas matahari hingga mudah terlepas. Saat angin berhembus kencang, ratusan biji mahoni pun ramai-ramai bertebaran searah hembusan angin.

Biji mahoni dengan sayapnya. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Biji mahoni dengan sayapnya. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Biji mahoni ketika terlepas akan berputar-putar seperti baling-baling dan terbang hingga radius puluhan meter dari pohonnya. Model biji mahoni memiliki bentuk seperti sebuah sayap dengan bijinya sebagai pemberat. 

Bentuk biji membuatnya berputar seperti baling-baling saat terlepas apalagi dalam hembusan angin kencang. Semakin kencang angin atau semakin tinggi pohon mahoni, bijinya akan terbang semakin jauh pula. Sebaran biji mahoni dengan cara seperti itu merupakan sebuah kelebihan dari pohon mahoni atas pohon lain yang bijinya tersebar tidak jauh.

Ratusan biji mahoni yang sudah menyebar di atas permukaan tanah kemudian akan berkecambah pada musim hujan. Tumbuhlah anakan-anakan mahoni di mana-mana yang terus tumbuh menjadi hutan mahoni yang padat.

Penyebaran biji mahoni seperti itu secara alamiah dapat mengubah sebuah lokasi di sekitar pohon yang sebelumnya kosong menjadi hutan mahoni. Seolah alam bisa menghutankan dirinya sendiri dengan pohon mahoni dengan syarat manusia tidak mengusiknya.

Hal tersebut seperti yang saya lihat di sekitar kampung kami dan berbagai tempat di Timor, Nusa Tenggara Timur. Misalnya di seberang jalan depan rumah kami, dahulu adalah lahan kosong namun kini jadi hutan mahoni.

Pada tahun 90-an, di lahan tersebut cuma ada satu atau dua pohon mahoni yang tidak terlalu besar. Kami bisa menikmati view deretan pegunungan yang berada puluhan kilometer dari depan rumah. Puluhan tahun berlalu, kini lahan tersebut sudah penuh sesak dengan pohon-pohon mahoni yang cukup tinggi.

Beberapa padang kecil yang dulu menjadi tempat bermain kami saat masih bocah juga kini sudah jadi hutan mahoni. Padahal dulu hanyalah hamparan rumput dan satu atau dua mahoni di sekitarnya.

Dengan keunggulan ini pohon mahoni bisa menjadi sebuah pilihan saat melakukan reboisasi di musim hujan nanti. Walaupun hanya menanam mahoni dengan jarak yang agak berjauhan namun secara alamiah akan menjadi hutan mahoni yang padat.

Keunggulan lain dari mahoni adalah daunnya yang rontok tidak akan mudah lapuk sehingga menjadi mulsa bagi tanah. Akar mahoni juga besar dan kokoh sehingga dapat menahan erosi tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun