Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pengalaman Hadapi Karhutla

14 September 2023   18:54 Diperbarui: 15 September 2023   07:08 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebakaran hutan. Gambar: shutterstock.com dalam laman Kompas.com.

Pertama, sekat lahan atau rumah untuk cegah kebakaran. Lahan atau rumah milik kita yang berada di dekat hutan atau suatu lahan rawan terbakar juga saat Karhutla terlebih jika tidak ada tembok pembatas.

Salah satu cara mencegah rambatan api mencapai lahan atau rumah kita adalah membuat sekat di tepi atau batas tanah. Sekat api tersebut dengan membersihkan rumput kering atau dedaunan kering hingga jarak yang aman. Dengan demikian saat terjadi kebakaran, lahan atau rumah kita jauh dari jangkauan lidah api atau bunga api.

Saat membakar lahan seperti dalam kebiasaan bertani di Timor pun harus memperhatikan api dengan baik. Selama ini petani di Timor biasanya membakar lahan setelah menebasnya. Namun sebelum membakar lahan selalu membuat sekat api di tepi kebun.

Sekat api atau tepi kebun harus bersih dari semak/daun kering dalam radius yang aman agar api tidak merambat. Ketika membakar lahan pun sebaiknya bersama beberapa orang agar memudahkan pengawasan terhadap api. Sebelum meninggalkan lahan, pastikan bahwa api sudah benar-benar padam.

Kedua, hati-hati dengan api yang kecil. Karhutla kerap juga berawal dari api kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan. Kencangnya angin akan membuat puntung tersebut menyala-nyala hingga membakar rerumputan atau dedaunan kering di sekitarnya hingga kebakaran hebat.

Ketika memadamkan sebuah kebakaran lahan pun harus pastikan bahwa tidak ada api dalam bara yang kecil sekalipun. Bara tersebut walaupun hanya setitik saja namun saat tertiup angin bisa menyala hingga mengakibatkan kebakaran lagi.

Ketiga, hindari terpaan asap. Kita sebagai masyarakat awam yang belum berpengalaman memadamkan api dalam Karhutla harus berhati-hati saat hendak memadamkan api.

Bahaya dari Karhutla bukan hanya api namun juga asap. Sejenak menghirup asap saja bisa membuat napas sesak apalagi dalam waktu beberapa saat. Kabut asap saja bisa membuat napas sesak apalagi kepulan asap pekat langsung dari api.

Jika terpaksa harus memadamkan api saat kebakaran sebaiknya melihat arah kepulan asap sehingga tidak berhadapan dengan asap. Kebakaran saat angin kencang membuat kepulan asap ke sana ke mari secara horisontal sehingga kita juga harus gesit menghindarinya.

Demikianlah sekilas pengalaman saya saat menghadapi Karhutla. Semoga bermanfaat bagi kita dalam menghadapi Karhutla sebagai salah satu efek El Nino atau kemarau panjang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun