Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ludah Sirih Pinang, Sampah yang Jorok dan Bandel

14 Juni 2023   18:12 Diperbarui: 14 Juni 2023   18:13 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ludah merah yang menempel di lantai, paving, aspal, atau tembok apabila sudah kering akan sulit membersihkannya. Nodanya bandel, menempel dengan cukup kuat sehingga harus menyikat dengan air detergen untuk membersihkannya.

Sebuah larangan untuk tidak makan atau kunyah sirih pinang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.
Sebuah larangan untuk tidak makan atau kunyah sirih pinang. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Di beberapa area perkantoran atau pertokoan sering ada larangan untuk membuang ludah merah ini secara sembarangan. Walaupun demikian tetap saja orang membuang ludahnya sembarangan.

Ada pecandu sirih pinang yang sadar dan menyiapkan wadah khusus untuk meludah saat berada di kawasan larangan meludah. Mereka membawa gelas plastik bekas kemasan air mineral dengan mengisi tanah atau pasir secukupnya. Saat akan meludah, mereka tinggal membuang ludah merahnya di wadah tersebut.

Di sebagian rumah warga, tuan rumah kerap menyediakan wadah seperti pot berisi pasir atau tanah sebagai tempat meludah. Sang tuan rumah atau tamu menggunakan wadah tersebut untuk membuang ludahnya saat mengunyah sirih dan pinang.

Mengunyah sirih dan pinang sudah menjadi tradisi bahkan candu masyarakat. Melarang orang untuk tidak membuang ludah merah secara sembarangan kadang sia-sia.

Salah satu cara bijak untuk menghadapinya adalah menyediakan wadah agar orang yang mengunyah sirih dan pinang bisa meludah. Di perkantoran, pasar, terminal, pertokoan, rumah sakit, sekolah, bank, dll, sebaiknya tersedia tempat membuang ludah ini.

Wadah untuk ludah harus terpisah dari tempat sampah. Wadahnya bisa berisi pasir atau tanah yang dapat menyerap air ludah.

Di area publik atau perkantoran wajib ada tempat untuk membuang ludah. Tidak hanya satu namun ada beberapa tempat penampung ludah di sejumlah titik. Setelah itu menambah label pada wadah tersebut misalnya, "Buanglah Ludah Sirih Pinang di Sini".

Di daerah-daerah yang masyarakatnya merupakan pecandu sirih dan pinang, penyediaan tempat meludah di tempat umum sepertinya masih minim bahkan tidak ada. Orang lebih cenderung melarang membuang ludah daripada menyediakan tempat ludah.

Semoga tulisan ini menjadi inspirasi khususnya bagi para pengelola fasilitas publik di daerah-daerah yang masyarakatnya mengunyah sirih dan pinang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun