Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Penuh Kewaspadaan di Daerah KLB Rabies

3 Juni 2023   20:18 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:18 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin rabies (Creativa images via regional.kompas.com)

Pada Jumat (2/6/2023) lalu, saya nongkrong di emperan toko di Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Beberapa ekor anjing berpostur besar terlihat sedang mengonggong-gonggong di tengah jalar raya trans Timor yang lengang. Anjing-anjing ini sepertinya hendak berkelahi. 

Seorang pria yang sedang berjalan kaki pun harus mengambil jalan melewati emperan toko untuk menghindari anjing.

Ketika melintas di depan saya, pria tersebut mengatakan kalau dia takut terhadap anjing karena sekarang ini rabies lagi marak.

Saya sendiri saat berjalan kaki, terpaksa mengambil sepotong kayu untuk menjaga diri ketika melihat beberapa anjing di tepi jalan. Saya berjalan sambil tetap awas terhadap anjing-anjing ini.

Di sepanjang jalan raya di Niki-niki dengan jejeran ruko ini cukup banyak anjing peliharaan yang berkeliaran. Ada yang hanya diam, ada yang menggonggong dan ada yang bergerak hendak menyerang.

Di hari sebelumnya seorang tetangga sekampung saat berkunjung ke rumah kami, dia membawa sepotong kayu untuk menjaga diri dari anjing.

Kata dia, sekarang rabies mewabah sehingga saat jalan harus hati-hati dan jaga diri. Anak-anaknya yang akan ke sekolah juga akan antar jemput, tidak sendirian.

Beginilah sekilas potret ketakutan masyarakat saat virus rabies mulai menyebar di Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui gigitan anjing.

Ilustrasi anjing. Gambar: shutterstock.com.
Ilustrasi anjing. Gambar: shutterstock.com.

Sejak awal pekan ini pemberitaan ramai dengan kasus rabies di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sejumlah orang menjadi korban gigitan anjing dan salah satunya meninggal dunia. Hasil tes lab terhadap organ anjing penggigit tersebut menunjukkan positif rabies.

Kabupaten Timor Tengah Selatan kemudian menjadi daerah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.

Setelah kasus rabies di Desa Fenun kemudian bermunculan kasus gigitan anjing di sejumlah kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Melansir dari Kompas.com, menurut data Satgas KLB rabies, hingga Jumat (2/6/2023) ada 128 orang di 11 kecamatan yang menjadi korban gigitan anjing. Dari 128 korban, ada 13 orang korban gigitan anjing dengan gejala rabies.

Terkait penyebaran rabies, saya sebagai warga Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki beberapa catatan dan harapan.

Pertama, vaksin anjing. Kiranya pemerintah segera mengadakan vaksinasi terhadap anjing-anjing peliharaan masyarakat sehingga mencegah penyebaran rabies lebih besar lagi.

Kedua, edukasi masyarakat tentang rabies. Serangan rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan yang pertama kali di Pulau Timor. Sebelumnya rabies hanya di daratan Flores.

Masyarakat dengan pendidikan rendah dan kurangnya akses informasi belum tahu tentang rabies. Pemerintah bahkan lembaga lainnya haruslah gencar mengedukasi masyarakat tentang rabies.

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu rabies, gejala pada hewan peliharaan seperti anjing, gejala pada manusia, cara pencegahan dan penanganannya.

Edukasi misalnya melalui sosialisasi di sekolah, melalui mimbar agama dan cara lain secara offline maupun online.

Jika masyarakat sudah paham tentang rabies paling tidak bisa berupaya mencegah hewan peliharaan dari rabies dan menjaga diri sendiri.

Jika masyarakat belum paham rabies, saat ada hewan menunjukkan gejala rabies, dia bisa saja berinteraksi atau tidak menghindar. Potensi tertular rabies dari hewan pun semakin besar.

Edukasi rabies juga sebaiknya di daerah lain di sekitar Kabupaten Timor Tengah Selatan yang belum terkena rabies. Dengan demikian masyarakat sudah paham ketika daerahnya mendapat serangan rabies.

Ketiga, mengkandangkan atau mengikat anjing peliharaan. Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan kebanyakan memelihara anjing. 

Secara kasat mata, populasi anjing cukup banyak sementara populasi kucing peliharaan tidak seberapa. Dalam satu rumah saja bisa ada 3 hingga 4 ekor anjing bahkan lebih.

Anjing-anjing peliharaan ini setiap saat selalu bebas berkeliaran sana-sini. Di rumah, jalan raya, jalan desa dan gang selalu saja ada anjing keliaran sendiri atau bergerombol.

Ketika rabies terdeteksi di suatu wilayah desa atau kampung, pemerintah harus bertindak tegas kepada masyarakat untuk menertibkan anjingnya. Misalnya mengkandangkan anjing atau mengikatnya sehingga tidak berkeliaran. 

Tidak adanya anjing berkeliaran akan membuat masyarakat lebih aman dalam beraktivitas. Anjing juga akan terhindar dari resiko tertular rabies.

Keempat, eliminasi anjing rabies. Kala anjing peliharaan terlihat menunjukkan gejala rabies sebaiknya mengeleminasi hewan tersebut. Mengeleminasi anjing secara mandiri atau melalui petugas pemerintah.

Melenyapkan hewan bergejala rabies sejak dini lebih baik daripada membiarkannya dan menularkan rabies ke manusia atau hewan lain.

Kelima, waspada terhadap anjing. Adanya anjing di mana-mana membuat kita harus lebih waspada terutama saat berjalan kaki.

Menjaga jarak dengan anjing, membawa atau menggunakan sesuatu untuk melindungi diri dari serangan anjing.

Kewaspadaan lebih terhadap anjing yang menunjukan gejala rabies seperti ekor yang menekuk ke bawah, air liur berlebih dan agresif.

Keenam, menjaga dan mengawasi anak-anak dari anjing. Dalam kasus gigitan anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan, beberapa korbannya adalah anak-anak.

Para orang tua harus lebih menjaga dan mengawasi anaknya saat bermain di sekitar rumah atau saat pergi pulang sekolah.

Para orang tua juga bisa memberitahukan anaknya agar menghindari anjing.

Demikianlah sekilas ulasan seputar rabies yang sementara melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan. Semoga kita selalu baik-baik saja dan sehat selalu. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun