Jika masyarakat belum paham rabies, saat ada hewan menunjukkan gejala rabies, dia bisa saja berinteraksi atau tidak menghindar. Potensi tertular rabies dari hewan pun semakin besar.
Edukasi rabies juga sebaiknya di daerah lain di sekitar Kabupaten Timor Tengah Selatan yang belum terkena rabies. Dengan demikian masyarakat sudah paham ketika daerahnya mendapat serangan rabies.
Ketiga, mengkandangkan atau mengikat anjing peliharaan. Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan kebanyakan memelihara anjing.Â
Secara kasat mata, populasi anjing cukup banyak sementara populasi kucing peliharaan tidak seberapa. Dalam satu rumah saja bisa ada 3 hingga 4 ekor anjing bahkan lebih.
Anjing-anjing peliharaan ini setiap saat selalu bebas berkeliaran sana-sini. Di rumah, jalan raya, jalan desa dan gang selalu saja ada anjing keliaran sendiri atau bergerombol.
Ketika rabies terdeteksi di suatu wilayah desa atau kampung, pemerintah harus bertindak tegas kepada masyarakat untuk menertibkan anjingnya. Misalnya mengkandangkan anjing atau mengikatnya sehingga tidak berkeliaran.Â
Tidak adanya anjing berkeliaran akan membuat masyarakat lebih aman dalam beraktivitas. Anjing juga akan terhindar dari resiko tertular rabies.
Keempat, eliminasi anjing rabies. Kala anjing peliharaan terlihat menunjukkan gejala rabies sebaiknya mengeleminasi hewan tersebut. Mengeleminasi anjing secara mandiri atau melalui petugas pemerintah.
Melenyapkan hewan bergejala rabies sejak dini lebih baik daripada membiarkannya dan menularkan rabies ke manusia atau hewan lain.
Kelima, waspada terhadap anjing. Adanya anjing di mana-mana membuat kita harus lebih waspada terutama saat berjalan kaki.
Menjaga jarak dengan anjing, membawa atau menggunakan sesuatu untuk melindungi diri dari serangan anjing.