Saya sendiri sudah beberapa tahun ini tidak pernah lagi membaca koran cetak. Melihat sebuah koran edisi terbaru saja tidak lagi. Setiap hari saya hanya membaca berita secara online melalui handphone.
Ketika menyusuri Kota Soe, saya memang tidak melihat orang membaca koran namun melihat banyak orang yang duduk tertunduk pada layar handphonenya. Bermain game, menggulir media sosial dan membaca berita online.
Teknologi informasi sudah berkembang, orang tidak lagi membaca berita di koran cetak namun online.
Perusahan-perusahan media lokal sepertinya juga lebih fokus ke pemberitaan melalui portal beritanya. Mereka menyajikan berita ke pembaca secara daring yang lebih cepat dan praktis. Mereka mungkin sudah mengurangi produksi koran cetak.
Di NTT, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, saat ini ada banyak media online yang berbasis di kabupaten ini. Ada banyak juga biro atau perwakilan berbagai media online di Timor Tengah Selatan.
Setiap hari mereka selalu mempublikasikan berita di website dan membagikan link-link berita ke media sosial. Orang tinggal mengklik link berita tersebut untuk membacanya.
Inilah sekilas gambaran dari Kota Soe tentang dampak dari perkembangan teknologi informasi.
Akibat dari perkembangan teknologi, produksi koran cetak berkurang bahkan berhenti. Loper koran yang sebelumnya eksis puluhan tahun kemudian lenyap.Â
Entah saat ini di tempat lain masih ada loper dan koran atau tidak, namun keduanya akan benar-benar lenyap dari muka bumi seiring perkembangan zaman.
Koran bekas juga tidak akan bersileweran lagi untuk orang jadikan sebagai pembungkus makanan, barang, bahan kerajinan, dll.